Wednesday, August 21, 2013

NARKOBA


1.      Arti dan Jenis Narkoba
Secara umum, yang disebut Narkoba atau Napza adalah sebagai berikut :
a)      Narkotika
Menurut UU RI No. 22 tahun 1997, Narkoba meliputi zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis, yaitu:
o   Golongan Opiat : heroin, morfin, candu, dll.
o   Golongan Kanabis : ganja, hashis, dll
o   Golongan Koka : kokain, crack, dll.

b)      Alkohol
Yang dimaksud alcohol adalah minuman yang mengandung etanol (etil alcohol) tetapi bukan obat.

c)      Psikotropika
Menurut UU RI No. 5 tahun 1997 Spikotropika meliputi zat atau obat, baik alamiah mupun sintetis bukan narkotika, seperti ecstasy, shabu-shabu, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi, dan obat anti psikosis.

d)     Zat Adiktif
Yang dimaksud zat adiktif adalah inhalansia (aseton, thinner cat, lem), nikotin(tembakau), kafein (kopi).
Napza tergolong zat psikoaktif. Zat psikoaktif adalah zat psikoaktif adalah zat yang terutama mempengaruhi otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku, perasaan, pikiran,persepsi, dan kesadaran. Sebenarnya, banyak di antara zat ini digunakan dalam pengobatan dengan takaran tertentu (untuk obat bius, penenang, obat tidur, dsb). Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan.
Sementara itu, yang dikenal secara luas adalah kata Narkoba, kependekan dari Narkotika atau obat/bahan berbahaya. Kategori penyalahgunaan obat berbahaya pada dasarnya tidak hanya obat, tetapi juga ganja, ecstasy, heroin, kokain yang tidak digunakan sebagi obat lagi.

2.      Tahap-tahap dan Gejala Orang Kecanduan Narkoba
Tidak semua orang yang menggunakan Narkoba dapat dikatakan sebagai pecandu. Sebelum seseorang dikatakan sebagai pecandu, ia melewati tahap-tahap sebagai berikut:
a.      User (pemakai coba-coba)
Pada tahap ini orang menggunakan Narkoba hanya sekali-kali dan dalam waktu yang relative jarang. Misalnya: menggunakan Narkoba untuk merayakan kelulusan, tahun baru, pesta-pesta seperti ulang tahun, dan sebagainya.
Pada tahap ini hubungan seseorang dengan keluarga dan masyarakatnya masih terjalin dengan baik. Demikian halnya dalam bidang pendidikan (jika orang tersebut masih bersekolah atau kuliah). Semua itu terjadi karena orang tersebut masih dapat mengontrol kebiasaan “memakainya”.
Apabila seseorang yang berada dalam tahap user ini terus-menerus memfokuskan dirinya pada Narkoba, maka ia akan melangkahkan hidupnya pada tahap kedua, yaitu menjadi seorang abuser (pemakai iseng).
  
b.      Abuser (pemakai iseng)
Pada tahap ini seorang mengkonsumsi Narkoba lebih sering daripada saat ia berada dalam tahap pertama. Pengguna Narkoba tersebut mulai menggunakan Narkoba sebagai suatu keisengan untuk melupakan masalah, mencari kesenangan, dan sebagainya.
Pada tahap ini, orang tersebut sebenarnya mulai dihantui masalah-masalah. Hal itu terjadi karena control dirinya terhadap penggunaan Narkoba semakin lemah sehingga mempengaruhi hubungannya dengan keluarga, dan masyarakat secara langsung. Bagitu pula halnya dengan pengguna Narkoba yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah. Pendidikan mereka akan mulai terganggu karena konsentrasi mereka tehadap pelajaran semakin melemah.
Pada tahap ini seseorang sudah mulai kehilangan control dalam memakai Narkoba, sehingga sangat potensial untuk terjerumus pada tahap ketiga, yaitu menjadi seorang pecandu (pemakai tetap).

c.       Pecandu (Pemakai Tetap)
Pada tahap ini seseorang telah kehilangan control sama sekali dalam hal penggunaan Narkoba. Pada saat ini, bukan mereka yang mengontrol kebiasaan penggunaan Narkoba, melainkan mereka yang dikontrol oleh Narkoba.
Pada tahap ini hubungan antara orang tersebut dengan keluarga dan masyarakatnya sudah rusak karena perilaku mereka benar-benar tidak terkontrol lagi. Hal itu terjadi karena jika kebutuhan Narkoba tidak terpenuhi, maka orang tersebut akan merasa “gejala putus obat” yang amat menyakitkan.

3.      Tanda-Tanda Pecandu Narkoba
Tanda-tanda bahwa seseorang menjadi pecandu Narkoba dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
  1. Fisik
Gejala fisik yang tampak meliputi: berat badan turun drastic, sering menguap, mengeluarkan air mata, keringat berlebihan, mata cekung dan merah, muka pucat, bibir kehitam-hitaman, sering batuk yang berkepanjangan, tangan penuh bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada luka bekas sayatan, ada goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntiakn, buang air besar dan buang air kecil berkurang, dan juga gejala sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

  1. Emosi
Gejala emosi yang tampak meliputi:sangat sensitive dan cepat bosan, bila ditegur atau dimarahi akan menunjukkan sikap membangkang, emosi tidak stabil dan tidak ragu untuk memukul orang, dan berbicara kasar kepada anggota keluarga atau orang di sekitarnya.

  1. Perilaku
Gejala kecanduan Narkoba juga tampak dalam perilaku-perilaku berikut: malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya, sering berbohong dan ingkar janji, menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga, suka mencuri uang, menggadaikan barang-barang berharga dirumah, takut akan air karena menyakitkan sehingga mareka malas mandi, waktu dirumah kerap kali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi/ tempat-tempat sepi lainnya.

4.      Tanda-Tanda Sakaw
Jenis-jenis Narkoba menunjukkan gejala berbeda pada waktu pecandu Narkoba mengalami sakaw.
1)      Obat Jenis Opiat (heroin, morfin, putaw)
Obat-Obatan ini menimbulkan gejala banyak berkeringat, sering menguap, gelisah, mata berair, gemetar, hidung berarir, tak ada selera makan, pupil mata melebar, mual atau muntah, tulang atau otot sendi menjadi sakit, diare, panas, dingin, tidak dapat tidur, tekanan darah sedikit naik.

2)      Obat Jenis ganja
Obat jenis ini menyebabkan munculnya gejala-gejala: banyak berkeringat, gelisah, gemetar, tak ada selera makan, mual atau muntah, diare, tak dapat tidur (insomnia).

3)      Obat Jenis amphetamine (shabu-shabu, ekstasi)
Obat jenis ini menimbulkan afek depresif, gangguan tidur dan mimpi bertambah, merasa lelah.

4)      Obat Jenis Kokain
Obat jenis ini menimbulkan depresi, resa lelah yang berlebihan, banyak tidur, mimpi, gugup, ansietas dan perasaan curiga.

5)      Obat Jenis alcohol atau benzodiazepine
Obat jenis ini menimbulkan gejala banyak keringat, mudah tersinggung, gelisah, murung, mual/muntah, lemah, berdebar-debar, tangan gemetar, lidah dan kelopak mata bergetar, bila dehidrasi (kekurangan cairan) tekanan darah menurun, dan seminggu kemudian dapat timbul halusinasi atau delirium.

5.      Latar Belakang Orang Terlibat Narkoba
a)      Faktor Intern
Factor Intern berarti factor penyebab yang berasal daridiri orang itu sendiri.
Factor intern ini masih dapat diklasifikasi menjadi:
1.      Kepribadian
Memang sudah menjadi angapan umum bahwa pola kepribadian seseorang besar pengaruhnya dalam berbagai kasus penyalahgunaan Narkoba. Begitu pula pada remaja. Sebenarnya, remaja berada pada batas peralihan kehidupan anak dan dewasa. Adapun cirri kepribadian seorang remaja adalah :
Þ    Kegelisahan : Pada umumnya remaja memiliki banyak keinginan dan berusaha untuk meraih keinginan tersebut. Namun terkadang tidak semua keinginan tersebut dapat dipenuhi. Akhirnya hal tersebut menimbulkan perasaan gelisah.
Þ    Pertentangan : Pertentangan yang ada, baik di dalam diri remaja itu sendiri maupun peertentangan dengan orang lain, pada umumnya disebabkan oleh emosi remaja yang masih labil. Hal itu tntu akan banyak menimbulkan perselisihan dan pertentangan pendapat antara pandangan remaja dan orangtuanya. Pertentangan itu dapat menimbulkan dampak negative seperti depresi atau stess.
Þ    Berkeinginan besar untuk mencoba hal baru
Þ    Senang berkhayal dan berfantasi
Þ    Mencari identitas diri dengan kegiatan berkelompok
Þ    Cirri-ciri khusus lainnya: senang suasana meriah dan keramaian, mudah bosan dan kesepian, kurang sabar dan mudah kecewa, suka mencari perhatian dan mudah tersinggung.

Ciri-ciri kepribadian seorang remaja memang merupakan sasaran empuk bagi jaringan maut narkoba. Kepribadian remaja yang mudah gelisah sehingga menimbulkan pertentangan dengan orang tua. Di samping itu, remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar, senang berkhayal, amat menjunjung tinggi kesetiakawanan (baik kesetiakawanan yang baik maupun yang buruk), senang keramaian, mudah bosan dan kesepian, kurang sabar, mudah frustasi, dan mudah tersinggung. Jika semuanya itu tidak dikontrol dengan hati-hati dan bijaksana, maka remaja akan sangat mudah terjerumus menjadi seorang pecandu Narkoba.

2.      Intelegensi
Dalam konseling diketahui bahwa pengguna Narkoba pada umumnya memiliki kecerdasan dibawah rata-rata pada kelompok usianya. Dalam hal ini, remaja yang tingkat intelegensinya kurang, tentu juga kurang dapat menggunakan pikirannya secara kritis, kurang dapat mengambil keputusan untuk memilih yang baik dan yang buruk. Mereka cenderung mengambil keputusan dengan pemikiran yang dangkal, yang bersifat kenikmatan sementara. “Yang penting sekarang Enak”.
Memang, tidak tertutup kemungkinan bahwa seorang yang memiliki intelegensi rata-rata atau bahkan dibawah rata-rata juga menjadi pecandu narkoba, karna penggunaan narkoba tidak hanya dipengaruhi oleh factor intelegensi saja, melainkan juga disebabkan oleh factor lain.

3.      Mencari pemecahan masalah
Kepribadian remaja pada umumnya mudah depresi dan menumbuhkan jalan keluar untuk masalahnya. Ditambah dengan cirri khas remaja yang kurang berpikir panjang dalam mengambil keputusan, maka akan sangat mudah bagi seorang remaja untuk menjadi pengguna Narkoba karena dengan demikian untuk sementara mereka dapat membebaskan diri dari persoalan berat yang sedang dihadapi.
4.      dorongan Kenikmatan
pada dasarnya, setiap orang, termasuk remaja, mempunyai dorongan hedonistis, yaitu dorongan untuk mengulangi pengalaman yang dirasakan memberikan kenikmatan. Narkoba dapat memberikan suatu pengalaman yang aneh, lucu, dan menyenangkan.

5.      Ketidaktahuan
Karena kurangnya informasi yang diberikan mengenai Narkoba, seseorang dapat tanpa sadar menjadi pengguna Narkoba.

b)     Faktor Ekstern
1.      Pengaruh Keluarga
Keluarga yang tidak utuh dan tidak harmonis pasti membuat anak-anak frustasi. Demikian juga halnya dengan keluarga yang terlalu memanjakan anak atau sebaliknya terlalu keras terhadap anak. Hal tersebut dapat membawa dampak negative bagi kepribadian anak sehingga anak-anak mudah terjerumus dalam dunia Narkoba.

2.      Pengaruh Sekolah
Sekolah tidak memiliki disiplin dan mempunyai banyak siswa yang sudah menjadi pengguna Narkoba dapat menjadikan anak-anak lain cenderung terlibat dengan Narkoba.

3.      Pengaruh Masyarakat
Dewasa ini masyarakat telah dibanjiri Narkoba. Hal itu bukan saja karena nilai ekonominya yang tinggi juga termasuk konspirasi politik sebagai alat penekan menjatuhkan lawan politik yang sedang berkuasa. Tidak mustahil bahwa mafia Narkoba cukup bebas berkeliaran dalam masyarakat karena ada backing yang kuat dibelakangnya. Narkoba mempunyai nilai komersial yang sangat tinggi, tetapi juga politis.