1.
Narkoba dan
HIV / AIDS
Pecandu Narkoba mempunyai
kemungkinan yang sangat besar untuk terjangkit HIV / AIDS. Dikatakan bahwa lima juta pemakai Narkoba
di dunia pada saat ini, tiga juta di antaranya positif menderita HIV / AIDS.
Sekitar 95% pemakai Narkoba mengunakan suntikan yang menyebabkan mereka rentan
terhadap infeksi HIV / AIDS. Belum lagi melalui hubungan seksual, sebab pemakai
Narkoba kadangkala atau bahkan sering kali mempraktikkan hubungan seks bebas.
Selain itu, pemakai Narkoba putrid juga terkadang terpaksa menjadi pelacur demi
uang untuk membeli Narkoba.
2.
Arti HIV /
AIDS
§ AIDS
adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Acquired artinya
didapat. Immune artinya kekebelan tubuh. Syndrome artinya kumpulan gejala
penyakit. Jadi, AIDS dapat disimpulkan sebagai kumpulan gejala penyakit yang
timbul akibat menurunnya kekbalan tubuh.
§ Menurunnya
kekebalan tubuh ini disebabkan oleh virus yang disebut HIV. HIV adalah
singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini secara pelan-pelan
mengurangi kekebalan tubuh manusia.
§ Infeksi
pada kekbalan tubuh terjadi bila virus tersebut masuk ke dalam sel darah putih
yang disebut limposit. Materi genetic virus masuk ke dalam DNA sel yang
terinfeksi. Di dalam sel, virus berkembangbiak dan pada akhirnya menghancurkan
sel serta melepaskan partikel virus yang baru. Partikel virus yang baru
kemudian menyebabkan infeksi pada limposit lainnya dan kemudian
menghancurkannya. Virus ini menempel pada limposit yang memiliki suatu reseptor
protein yang disebut sebagai cd4 yang terdapat di selaput bagian luar. Sel-sel
yang memiliki reseptor cd4 biasanya disebut sebagai cd4+ atau limposet
penolong. Limposit penolong berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel lainnya
pada sistem kekebalan, yang semuanya membantu menghancurkan sel-sel yang ganas
dan organism asing.
§ Infeksi
HIV menyebabkan hancurnya limposit, yaitu limposit penolong, dan itu
menyebabkan sistem dalam tubuh untuk melindungi dirinya terhadap infeksi
kankermenjadi lemah. Infeksi HIV juga menyebabkan gangguan pada limposit
B(limposit menghasilkan anti body) dan sering kali menyebabkan produksi
antibody yang berlebihan. Antibody ini terutama ditujukan untuk melawan HIV dan
infeksi yang dialami penderita, tetapi antibody ini tidak banyak membantu dalam
melawan berbagai infeksi opportunistic pada AIDS. Karena pada saat yang
bersamaan, penghancuran limposit cd4+ oleh virus akan menyebabkan kurangnya
kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam organisme dan sasaran yang baru
diserang.
3.
Penularan
HIV / AIDS
Penularan HIV terjadi melalui
kontak dengan cairan tubuh yang mengandung sel terinfeksi atau partikel virus.
Yang dimaksud dengan cairan tubuh di sini adalah darah, semen, cairan vagina,
cairan serebrosspinal, dan air susu ibu. Dalam konsentrasi yang lebih kecil,
virus juga terdapat di dalam air mata, air kemih, dan air ludah. HIV ditularkan
melalui cara-cara berikut:
o Hubungan
seksual dengan penderita, dimana selaput lender mulut, vagina, atau rectum
berhubungan langsung dengan cairan tubuh yang terkontaminasi.
o Suntikan
atau infuse darah yang terkontaminasi, seperti yang terjadi pada transfuse
darah, pemakaian jarum bersama-sama, atau tidak sengaja tergores oleh jarum yang terkontaminasi virus
HIV.
o Pemindahan
virus dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya sebelum atau selama proses
kelahiran atau melalui ASI. Kemungkinan terinfeksi oleh HIV meningkat jika
kulit atau selaput lendir robek atau rusak, peserti yang dapat terjadi pada
hubunngan seksual yang kasar, baik melalui vagina maupun melalui anus.
o Penelitian
menunjukkan kemungkinan penularan HIV sangat tinggi pada pasangan seksual yang
menderita herpes, siflis atau penyakit kelamin yang menular lainnya. Yang
mengakibatkan kerusakan pada permukaan kulit.
o Penularan
HIV juga dapat terjadi pada oral seks (hubungan seksual melalui mulut),
walaupun lebih jarang.
o Virus
HIV pada penderita wanita yang sedang hamil dapat ditularkan kepada janinnya
pada awal kehamilan (melalui plasenta) atau pada saat persalinan (melalui jalan
lahir). Anak-anak yang sedang disusui oleh ibu yang terinfeksi HIV juga dapat
tertular melalui ASI dari ibunya.,
4.
Gejala
infeksi HIV / AIDS
Beberapa
penderita menampakkan gejala yang menyerupai Mononukleosis infeksiosa dalam
waktu beberapa minggu setelah terinfeksi. Gejalanya berupa demam, ruam-ruam,
pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa tidak enak badan yang berlangsung
selama 3-14 hari. Sebagian besar gejala akan menghilang, meskipun kelejar getah
bening tetap membesar. Selama beberapa tahun, gejala lainnya tidak muncul.
Tetapi sejumlah besar virus segera akan ditemukan di dalam darah dan cairan
tubuh lainnya, sehingga penderita dapat menularkan penyakitnya.
Dalam waktu
beberapa bulan setelah terinfeksi, penderita dapat mengalami gejala-gejala yang
rinngan secara berulang yang belum benar-benar menunjukkan suatu AIDS.
Penderita dapat menunjukkan gejala-gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa
tahun sebelum terjadinya infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum
terjadinya infeksi atau tumor yang khas untuk AIDS. Gejalanya berupa :
pembengkakkan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, dan demam yang
hilang timbul, perasaan tidak enak badan, lelah, diare berulang, anemia, thrush
(infeksi jamur di mulut).
Santo Paulus menghimbau orang
beriman untuk menghormati dirinya sebagai Bait Allah. Dengan pernyataan atau
penegasan Santo Paulus tersebut, semakin jelas bahwa diri kita adalah Bait
Allah. Itu berarti, kekacauan yang terjadi di dalam diri kita juga berarti
kekacauan pada Bait Allah. Begitu juga kalau pergaulan bebas yang mengarah pada
seks bebas akan rentan terhadap HIV / AIDS, juga akan merusak Bait Allah.
Bila
Narkoba, HIV / AIDS telah merusak manusia, maka manusia sulit untuk
menggerakkan akal budi, hati, dan perilakunya menurut kehendak Allah. Itulah
cirri perusakan terhadap Bait Allah. Di dalam tubuh yang rusak itulah Roh Allah
akan sulit menemukan kedamaian, ketenangan karena selalu dihantui oleh ketakutan
dan diisolasi. Karena itu, sebagai sarana keselamatan, Gereja Khatolik
selalu berupaya untuk mengingatkan
warganya agar hati-hati, waspada, dan menghindari kemungkinan terlibat dalam
kegiatan mengkonsumsi Narkoba (atau menjadi distributor, produsen), menghindari
seks bebas supaya tidak terinfeksi virus HIV. Narkoba, AIDS adalah penyakit
yang sulit disembuhkan disamping membutuhkan biaya yang sangat besar.