Secara antropologis dan actual dapat dikatakan bahwa kita
sebenarnya mengalami kehadiran dan karya Allah yang Trinitas secara Nyata, dan
secara kankret setiap hari. Kita mengalami karya khas dari Putra. Kita
mengalami karya khas dari Roh Kudus.
1. Karya
khas selalu diimani sebagai karya khas dari Allah Bapa ialah menciptakan. Tentu
saja karya menciptakan adalah juga karya Putra dan Roh Kudus, tetapi secara
manusiawi lebih dipahami sebagai karya Bapa. Kita mengalami karya khas dari
Putra. Kita mengalami karya Khas dari Roh Kudus.
a. Setiap
kali kita dengar tangis bayi-bayi yang baru dilahirkan dan melihat matanya yang
bening, kita mengalami karya Bapa yang menciptakan.
b. Setiap
kali kita melihat tanaman-tanaman tumbuh, bunga-bunga mekar, burung-burung yang
berkicau dan terbang membelah cakrawala, kita mengalami karya Bapa yang
menciptakan.
c. Setiap
kali kita melihat matahari terbit, bintang-bintang gemerlapan dilangit, bulan
purnama yang terang benderang, dan deburan ombak yang membahana, kita mengalami
karya Bapa yang menciptakan.
2. Karya
khas dari Allah Putra adalah menebus, memperbaiki yang rusak dan menyembuhkan
orang yang luka lahir batin. Setiap kali kita mengalami peristiwa penyembuhan,
peristiwa pertobatan dan permaafan, peristiwa kebangkitan sesudah kejatuhan,
dan peristiwa rekonsiliasi/perdamaian, kita mengalami karya Allah Putra yang
menebus, yang memuliakan, dan yang memperbaikai.
3. Karya
khas dari Allah Roh Kudus adalah memperbaharui, meneguhkan dan mempersatukan.
Setiap kali kita mengalami kekuatan dan keiklasan cinta, terpulihkan
pengharapan dan cita-cita, menguatnya rasa persaudaraan dan persatuan, kita
mengalami karya Roh Kudus yang penuh daya untuk memperbaharui dan memperindah
bumi ini.
Karya Allah yang trinitas memang
selalu kita alami dalam hidup kita. Tritunggal bukan teori, bukan rumusan,
tetapi kenyataan yang melingkupi hidup kita, yang harus kita kagumi dan kita syukuri.
TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Allah seperti ada dalam diriNya tak dapat kita kenal. Akal
budi kita tidak sanggup menggapainya. Namun, rupanya nukan itu pula yang
dikehendaki oleh Allah. Allah tidak menuntut bahwa kita diri dan hidup Allah
dalam diriNya. Allah bukan teori dan rumusan yang perlu kita pahami dan kita
hafal. Kita hanya dapat mengenal Allah sejauh dapat kita alami dalam karya
ciptaanNya di alam ini dan lewat wahyuNya melalui PutraNya Yesus Kristus.
Isi dogma
Allah Tritunggal bukan teori, tetapi tindakan nyata Allah. Misteri Tritunggal
merupakan rangkuman seluruh karya keselamatan Allah. Isi misteri Tritunggal
bukan pertama-tama mengenai hidup Allah didalam dirinya, melainkan tentang
karya keselamatan Allah bagi manusia. Keyakinan pokok yang terungkap disini
ialah bahwa Allah memberikan diriNya kepada manusia. Pemberian diri Allah itu
secara sempurna dilaksanakan dalam diri Yesus Kristus, oleh Roh Kudus. Dalam
Surat Santo Paulus (Ef 1: 3-14) dan seluruh warta Perjanjian Baru mau
mengatakan bahwa Allah berkarya dalam Kristus dan oleh Roh Kudus.
Gereja
Perdana yakin bahwa dalam diri Kristus dan Roh Kudus, karya keselamatan Allah
terlaksana. Ajaran mengenai Allah Tritunggal bukanlah suatu teori yang
diajarkan secara lengkap oleh Yesus atau Para rasul, melaikan rangkuman karya
Allah yang dilaksanakan dalam Kristus dan ROh Kudus, seperti yang dapat kita
baca dalam Kitab Suci bukan hanya merupakan tanda kehadiran Allah, tetapi juga
suatu bentuk penampakan Allah. Suatu wahyu Allah yang konkret. Di dalam diri
Yesus, Allah mendatangi umatNya.
Ketika
Yesus keliling Palestina untuk mewartakan Kabar Baik dan berbuat baik, Allah
sebenarnya mulai menampakkan diriNya secara Nyata dan konkret kepada kita.
Dalam karya Yesus, Allah menampakkan diriNya dan mulai merajai bumi ini. Karya
Yesus ini dilanjutkan oleh pengikut-pengikut Nya dibawah bimbingan Roh Kudus.
Dengan Demikian dapat dikatakan bahwa karya dan penampakan diri Allah
dilanjutkan oleh Roh Kudus. Sampai sekarang ini Allah hadir di dalam diri kita,
di dalam Gereja, dan di dalam dunia oleh Roh Kudus. Roh Kudus sebagai kehadiran
Allah menggerakkan dan memperbaharui manusia.
ALLAH TRITUNGGAL
1. Beberapa
Istilah (terminology) yang Menganut Tritunggal
Bahwa kita percaya akan adanya
satu Allah tiga pribadi, memang tidak mungkin dijelaskan. Tetapi ada beberapa
istilah dalam hubungan dengan iman kita itu kiranya perlu dipahami.
a.
Arti Allah
Kita SATU (TUNGGAL)
Dalam syahadat dikatakan: “ Aku
percaya akan SATU ALLAH”. Apa arti kata “SATU”? kata “SATU” dalam Konteks “
SATU ALLAH” tidak persis sama dengan bilangan “satu” dalam pengertian
matematika. Jika kata “ SATU” dalam konteks “SATU ALLAH” dimengerti sebagai
bilangan matematis, maka kita membuat kesalahan besar. Kita terjerumus untuk
memasukkan Allah yang mengatasi segala-galanya hanya sekedar bilangan belaka.
Seakan-akan Allah itu dapat dihitung atau dikalkulasi seperti barang-barang.
Allah
adalah SATU, artinya adalah tunggal, utuh tak terbagi, tak tercerai beraikan,
sempurna dan tidak ada sesuatu apa pun yang perlu ditambahkan kepada Nya. Jika
satu adalah utuh, penuh, sempurna, maka Allah sama dengan satu. Dengan kata
lain, Allah adalah keutuhan, kepenuhan dan kesempurnaan.
Jadi,
makna kata “SATU” dalam konteks iman akan “SATU ALLAH” menunjukkan kepada
kesempurnaan Allah, keutuhan Allah, dan kesempurnaan Allah.
b.
Arti TIGA
PRIBADI dalam SATU ALLAH
Allah Tritunggal adalah satu dan
TIGA pribadi sekaligus (BAPA, PUTRA dan ROH KUDUS). Apa Artinya? Bukan ada tiga
Allah, yang tiga adalah PribadiNya. Dalam bahasa sehari-hari, kata “Pribadi”
dikenakan pada manusia. Manusia adalah Mahluk yang mempribadi. Hanya manusia
yang merupakan makluk ciptaan yang berpribadi dan berelasi. Artinya, hanya
manusia yang dapat menyapa, mengkomunikasikan diri, bergaul, solider, dan
sebaginya.
Allah
adalah satu dan tiga pribadi, artinya adalah Dia yang berelasi, menyapa, merangkul, menghadirkan diri, dan
mengkomunikasikan diri. Jika Allah adalah Allah yang berelasi, relasi macam
apakah yang dihadirkan Allah? Relasi Allah adalah relasi kesatuan,
kesempurnaan, ketunggalan, dan keutuhan dalam keilahianNya. Artinya,
masing-masing berada dalam satu kesempurnaan ilahi yang tidak kekurangan
sedikit pun. Relasi Allah Tritunggal adalah relasi sempurna, total, penuh, dan
tuntas. Relasi kesatuan semacam itu hanya dapat dijelaskan kalau merupakan
relasi kasih. Jadi, tiga pribadi Allah yang relasional adalah Allah yang saling
mengasihi, yang saling mencintai secara penuh, total, selesai, dan sempurna.
Misteri Allah Tritunggal, dengan demikian adalah misteri ALLAH YANG MENGASIHI.
2.Doa-Doa
dan Ibadat yang Menggungkapkan Iman kepada Tritunggal
a. Tanda salib :”Demi nama Bapa dan Putra dan
Roh Kudus”
Apa Arti tanda Salib ?
ü Sebagi
peringatan akan Yesus yang mati disalib sebagai Juru Selamat manusia.
ü Sebagai
tanda karya penyelamatan dan penebusan yang mendamaikan alam semeta, memberi
hidup, dan mengalahkan yang jahat.
Menurut keyakinan Kristiani, karya keselamatan dan penebusan berpangkal
pada Allah dan dilaksanakan oleh Allah, yakni oleh Allah Tritunggal,yaitu Bapa,
Putra dan Roh Kudus.
ü Menandai
dirinya dengan salib sambil meyrukan Nama BAP, Putra dan Roh Kudus, kita
menempatkan diri kita seluruhnya dibawah naungan saklib Yesus yang mendapat
kekuatan untuk mengalahkan dosa dan mengantar manusia kepada Allah bapa,
melalui Putra dalam Roh Kudus.
b. Doa
“Kemuliaan” (Gloria)”
Apa isi doa Kemuliaan/Gloria yang
didoakan/pada Perayaan Ekaristi sesudah doa/ nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami”
ü Jika
kita mendoakan/menyanyikan “Kemuliaan/ Gloria”, kita ingat akan semua yang melakukan
Allah Bagi kita. Walaupun kita katakana “ Kemuliaan kepada Allah disurga”, kita
tahu bahwa Allah telah turun dari surga untuk menyelamatkan kita dan untuk
mengangkat kita ke surga. Oleh karena itu, kita memujiNya dengan iman dan cinta
kasih.
ü Jika
kita mendoakan/ menyanyikan “Kemuliaan/ Gloria|”, kita memuji Putra Allah yang
setara dengan Bapa, yang menghapus dosa dunia, dan yang menebus kita.
ü Dalam
Doa: “ kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus …….” Kita memuliakan Allah
Tritunggal dan Kristus Penebus kita yang mewahyukan Bapa bersama dengan Roh
Kudus.
c. Syhadat
(Credo)
Apa yang diungkapkan dalam
“Syahadat”, baik singkat maupun yang panjang?
ü Syahadat
sesungguhnya merupakan pengakuan Iman akan Allah Tritunggal.
ü Syahadat
merupakan ringkasan seluruh sejarah suci mulai dari penciptaan, penjelmaan,
kebangkitan, kedatangan Roh Kudus, misteri Gereja, sakremen-sakramen, sampai
dengan kehidupan kekal. Setiap kali kita mengucapkan/mendoakan syhadat, kita
mengenangkan seluruh sejarah keselamatan. Sejarah keselamatan adalah sejarah
keselamatan yang berasal dari Bapa, terlaksana oleh Putra, dan dilanjutkan oleh
Roh Kudus di dalam Gereja sampai pada akhir zaman.
d. Doxologi
Apa artinya doxology ?
Bagaimana isi doanya dan didoakan?
ü Doxology
artinya doa pujian. Cirri khas doxology dalam liturgy Ekaristi adalah
susunannya triniter. Artinya, Allah Tritunggal Mahakudus yang menjadi is/inti
doa tersebut.
ü Pada
akhir doa syukuur Agung didoakan doxology:”Bersama dan bersatu dengan Kristus
dan dengan perentaraanNya, dalam persatuan dengan ROh kudus, disampaikanlah
kepadaMu Allah Bapa yang Mahakuasa, segala hormat dan pujian, kini dan
sepanjang masa.”Amin”.
e. Pembabtisan
Pembabtisan orang Kristiani
memakai rumusan Trinitas. Pada waktu membabtis, Imam (Romo) mengucapkan:”Aku
membabtis kamu, dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.” Dengan pembabtisan
ini, orang dibabtis dipanggil untuk mengambil bagian dalam kehidupan Trigunggal
Mahakudus.