Sunday, March 10, 2013

TRI TUNGGAL MAHAKUDUS

Secara antropologis dan actual dapat dikatakan bahwa kita sebenarnya mengalami kehadiran dan karya Allah yang Trinitas secara Nyata, dan secara kankret setiap hari. Kita mengalami karya khas dari Putra. Kita mengalami karya khas dari Roh Kudus.
1.      Karya khas selalu diimani sebagai karya khas dari Allah Bapa ialah menciptakan. Tentu saja karya menciptakan adalah juga karya Putra dan Roh Kudus, tetapi secara manusiawi lebih dipahami sebagai karya Bapa. Kita mengalami karya khas dari Putra. Kita mengalami karya Khas dari Roh Kudus.
a.       Setiap kali kita dengar tangis bayi-bayi yang baru dilahirkan dan melihat matanya yang bening, kita mengalami karya Bapa yang menciptakan.
b.      Setiap kali kita melihat tanaman-tanaman tumbuh, bunga-bunga mekar, burung-burung yang berkicau dan terbang membelah cakrawala, kita mengalami karya Bapa yang menciptakan.
c.       Setiap kali kita melihat matahari terbit, bintang-bintang gemerlapan dilangit, bulan purnama yang terang benderang, dan deburan ombak yang membahana, kita mengalami karya Bapa yang menciptakan.
2.      Karya khas dari Allah Putra adalah menebus, memperbaiki yang rusak dan menyembuhkan orang yang luka lahir batin. Setiap kali kita mengalami peristiwa penyembuhan, peristiwa pertobatan dan permaafan, peristiwa kebangkitan sesudah kejatuhan, dan peristiwa rekonsiliasi/perdamaian, kita mengalami karya Allah Putra yang menebus, yang memuliakan, dan yang memperbaikai.
3.      Karya khas dari Allah Roh Kudus adalah memperbaharui, meneguhkan dan mempersatukan. Setiap kali kita mengalami kekuatan dan keiklasan cinta, terpulihkan pengharapan dan cita-cita, menguatnya rasa persaudaraan dan persatuan, kita mengalami karya Roh Kudus yang penuh daya untuk memperbaharui dan memperindah bumi ini.
Karya Allah yang trinitas memang selalu kita alami dalam hidup kita. Tritunggal bukan teori, bukan rumusan, tetapi kenyataan yang melingkupi hidup kita, yang harus kita kagumi dan kita syukuri.

TRITUNGGAL MAHAKUDUS

Allah seperti ada dalam diriNya tak dapat kita kenal. Akal budi kita tidak sanggup menggapainya. Namun, rupanya nukan itu pula yang dikehendaki oleh Allah. Allah tidak menuntut bahwa kita diri dan hidup Allah dalam diriNya. Allah bukan teori dan rumusan yang perlu kita pahami dan kita hafal. Kita hanya dapat mengenal Allah sejauh dapat kita alami dalam karya ciptaanNya di alam ini dan lewat wahyuNya melalui PutraNya Yesus Kristus.
            Isi dogma Allah Tritunggal bukan teori, tetapi tindakan nyata Allah. Misteri Tritunggal merupakan rangkuman seluruh karya keselamatan Allah. Isi misteri Tritunggal bukan pertama-tama mengenai hidup Allah didalam dirinya, melainkan tentang karya keselamatan Allah bagi manusia. Keyakinan pokok yang terungkap disini ialah bahwa Allah memberikan diriNya kepada manusia. Pemberian diri Allah itu secara sempurna dilaksanakan dalam diri Yesus Kristus, oleh Roh Kudus. Dalam Surat Santo Paulus (Ef 1: 3-14) dan seluruh warta Perjanjian Baru mau mengatakan bahwa Allah berkarya dalam Kristus dan oleh Roh Kudus.
            Gereja Perdana yakin bahwa dalam diri Kristus dan Roh Kudus, karya keselamatan Allah terlaksana. Ajaran mengenai Allah Tritunggal bukanlah suatu teori yang diajarkan secara lengkap oleh Yesus atau Para rasul, melaikan rangkuman karya Allah yang dilaksanakan dalam Kristus dan ROh Kudus, seperti yang dapat kita baca dalam Kitab Suci bukan hanya merupakan tanda kehadiran Allah, tetapi juga suatu bentuk penampakan Allah. Suatu wahyu Allah yang konkret. Di dalam diri Yesus, Allah mendatangi umatNya.
            Ketika Yesus keliling Palestina untuk mewartakan Kabar Baik dan berbuat baik, Allah sebenarnya mulai menampakkan diriNya secara Nyata dan konkret kepada kita. Dalam karya Yesus, Allah menampakkan diriNya dan mulai merajai bumi ini. Karya Yesus ini dilanjutkan oleh pengikut-pengikut Nya dibawah bimbingan Roh Kudus. Dengan Demikian dapat dikatakan bahwa karya dan penampakan diri Allah dilanjutkan oleh Roh Kudus. Sampai sekarang ini Allah hadir di dalam diri kita, di dalam Gereja, dan di dalam dunia oleh Roh Kudus. Roh Kudus sebagai kehadiran Allah menggerakkan dan memperbaharui manusia.


ALLAH TRITUNGGAL

1.      Beberapa Istilah (terminology) yang Menganut Tritunggal
Bahwa kita percaya akan adanya satu Allah tiga pribadi, memang tidak mungkin dijelaskan. Tetapi ada beberapa istilah dalam hubungan dengan iman kita itu kiranya perlu dipahami.
a.      Arti Allah Kita SATU (TUNGGAL)
Dalam syahadat dikatakan: “ Aku percaya akan SATU ALLAH”. Apa arti kata “SATU”? kata “SATU” dalam Konteks “ SATU ALLAH” tidak persis sama dengan bilangan “satu” dalam pengertian matematika. Jika kata “ SATU” dalam konteks “SATU ALLAH” dimengerti sebagai bilangan matematis, maka kita membuat kesalahan besar. Kita terjerumus untuk memasukkan Allah yang mengatasi segala-galanya hanya sekedar bilangan belaka. Seakan-akan Allah itu dapat dihitung atau dikalkulasi seperti barang-barang.
            Allah adalah SATU, artinya adalah tunggal, utuh tak terbagi, tak tercerai beraikan, sempurna dan tidak ada sesuatu apa pun yang perlu ditambahkan kepada Nya. Jika satu adalah utuh, penuh, sempurna, maka Allah sama dengan satu. Dengan kata lain, Allah adalah keutuhan, kepenuhan dan kesempurnaan.
            Jadi, makna kata “SATU” dalam konteks iman akan “SATU ALLAH” menunjukkan kepada kesempurnaan Allah, keutuhan Allah, dan kesempurnaan Allah.
b.      Arti TIGA PRIBADI dalam SATU ALLAH
Allah Tritunggal adalah satu dan TIGA pribadi sekaligus (BAPA, PUTRA dan ROH KUDUS). Apa Artinya? Bukan ada tiga Allah, yang tiga adalah PribadiNya. Dalam bahasa sehari-hari, kata “Pribadi” dikenakan pada manusia. Manusia adalah Mahluk yang mempribadi. Hanya manusia yang merupakan makluk ciptaan yang berpribadi dan berelasi. Artinya, hanya manusia yang dapat menyapa, mengkomunikasikan diri, bergaul, solider, dan sebaginya.
            Allah adalah satu dan tiga pribadi, artinya adalah Dia yang berelasi,  menyapa, merangkul, menghadirkan diri, dan mengkomunikasikan diri. Jika Allah adalah Allah yang berelasi, relasi macam apakah yang dihadirkan Allah? Relasi Allah adalah relasi kesatuan, kesempurnaan, ketunggalan, dan keutuhan dalam keilahianNya. Artinya, masing-masing berada dalam satu kesempurnaan ilahi yang tidak kekurangan sedikit pun. Relasi Allah Tritunggal adalah relasi sempurna, total, penuh, dan tuntas. Relasi kesatuan semacam itu hanya dapat dijelaskan kalau merupakan relasi kasih. Jadi, tiga pribadi Allah yang relasional adalah Allah yang saling mengasihi, yang saling mencintai secara penuh, total, selesai, dan sempurna. Misteri Allah Tritunggal, dengan demikian adalah misteri ALLAH YANG MENGASIHI.

2.Doa-Doa dan Ibadat yang Menggungkapkan Iman kepada Tritunggal
a.   Tanda salib :”Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus”
Apa Arti tanda Salib ?
ü  Sebagi peringatan akan Yesus yang mati disalib sebagai Juru Selamat manusia.
ü  Sebagai tanda karya penyelamatan dan penebusan yang mendamaikan alam semeta, memberi hidup, dan mengalahkan yang jahat.  Menurut keyakinan Kristiani, karya keselamatan dan penebusan berpangkal pada Allah dan dilaksanakan oleh Allah, yakni oleh Allah Tritunggal,yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus.
ü  Menandai dirinya dengan salib sambil meyrukan Nama BAP, Putra dan Roh Kudus, kita menempatkan diri kita seluruhnya dibawah naungan saklib Yesus yang mendapat kekuatan untuk mengalahkan dosa dan mengantar manusia kepada Allah bapa, melalui Putra dalam Roh Kudus.

b.      Doa “Kemuliaan” (Gloria)”
Apa isi doa Kemuliaan/Gloria yang didoakan/pada Perayaan Ekaristi sesudah doa/ nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami”
ü  Jika kita mendoakan/menyanyikan “Kemuliaan/ Gloria”, kita ingat akan semua yang melakukan Allah Bagi kita. Walaupun kita katakana “ Kemuliaan kepada Allah disurga”, kita tahu bahwa Allah telah turun dari surga untuk menyelamatkan kita dan untuk mengangkat kita ke surga. Oleh karena itu, kita memujiNya dengan iman dan cinta kasih.
ü  Jika kita mendoakan/ menyanyikan “Kemuliaan/ Gloria|”, kita memuji Putra Allah yang setara dengan Bapa, yang menghapus dosa dunia, dan yang menebus kita.
ü  Dalam Doa: “ kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus …….” Kita memuliakan Allah Tritunggal dan Kristus Penebus kita yang mewahyukan Bapa bersama dengan Roh Kudus.

c.       Syhadat (Credo)
Apa yang diungkapkan dalam “Syahadat”, baik singkat maupun yang panjang?
ü  Syahadat sesungguhnya merupakan pengakuan Iman akan Allah Tritunggal.
ü  Syahadat merupakan ringkasan seluruh sejarah suci mulai dari penciptaan, penjelmaan, kebangkitan, kedatangan Roh Kudus, misteri Gereja, sakremen-sakramen, sampai dengan kehidupan kekal. Setiap kali kita mengucapkan/mendoakan syhadat, kita mengenangkan seluruh sejarah keselamatan. Sejarah keselamatan adalah sejarah keselamatan yang berasal dari Bapa, terlaksana oleh Putra, dan dilanjutkan oleh Roh Kudus di dalam Gereja sampai pada akhir zaman.
d.      Doxologi
Apa artinya doxology ?
Bagaimana isi doanya dan didoakan?
ü  Doxology artinya doa pujian. Cirri khas doxology dalam liturgy Ekaristi adalah susunannya triniter. Artinya, Allah Tritunggal Mahakudus yang menjadi is/inti doa tersebut.
ü  Pada akhir doa syukuur Agung didoakan doxology:”Bersama dan bersatu dengan Kristus dan dengan perentaraanNya, dalam persatuan dengan ROh kudus, disampaikanlah kepadaMu Allah Bapa yang Mahakuasa, segala hormat dan pujian, kini dan sepanjang masa.”Amin”.

e.       Pembabtisan
Pembabtisan orang Kristiani memakai rumusan Trinitas. Pada waktu membabtis, Imam (Romo) mengucapkan:”Aku membabtis kamu, dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.” Dengan pembabtisan ini, orang dibabtis dipanggil untuk mengambil bagian dalam kehidupan Trigunggal Mahakudus.