Friday, March 8, 2013

ROH KUDUS DAN ALLAH TRI TUNGGAL

Sesudah kita mendalami Yesus Kristus, warta dan kesaksian Nya mengenai kerajaan Allah, sengsara, kematian dan kebangkitan Nya, gelar-gelar dan makna Nya bagi umat Kristiani serta bagi kita masing-masing sebagai pribadi ilahi yang lain, yaitu Roh Kudu. Roh Kudus disebut juga Roh Kristus, yang melanjutkan kehadiran dan peranan Yesus Kristus dalam menghimpun pengikut-pengikutNya (Gereja) untuk melanjutkan perjuangan membangun Kerajaan Allahdi bumi ini. Bagian ini berakhir dengan pelajaran mengenai pelajaran mengenai Tritunggal. Maka secara berturut-turut akan dipelajari tentang :
  1. Roh Kudus
  2. Tritunggal MahaKudus

Dengan pelajaran-pelajaran ini, kita diharapakan dapat mengenal Roh Kudus yang melahirkan, membimbing, dan menghidupi gereja dalam rangka membangun Kerajaan Allah dan mengenal tritunggal sebagai kebenaran Pokok iman Kristiani.





ROH KUDUS


TANDA ATAU LAMBANG ROH KUDUS

Manusia sering menggunakan tanda-tanda atau lambing-lambang untuk mengungkapkan hal-hal yang abstrak atau adikodrati. Tuhan sering diperkenalkan lewet lambang –lambang. Tanda-tanda dan lambang-lambang yang sering digunakan untuk Allah Roh Kudus antara lain sebagai berikut :

1.      Air
Dalam upacara Pembabtisan, air adalah lambang tindakan Roh Kudus. Sesudah menyerukan Roh Kudus, air menjadi tanda sacramental yang berdayaguna bagi kelahiran kembali dalam pembabtisan itu.

2.      Urapan
Urapan dengan minyak suci dalam inisiasi Kristen melambangkan Roh Kudus. Dalam inisiasi Kristen, khususnya dalam Sakramen Penguatan/Krisma, dengan urapan minyak suci seseorang dikuatkan oleh Roh Kudus.

3.      Api
Api melambangkan daya transformasi Roh Kudus. Roh Kudus turun atas para rasul pada hari pentakosta dan memnuhi mereka (Kis 2 : 3-4) dalam rupa lidah-lidah api. Roh kudus dalam lambang api itu mengubah para rasul dari penakaut menjadi berani dan bersemangat untuk memulai menjadi saksi Kristus sampai keujung bumi.

4.      Awan dan Sinar
Kedua lambang ini selalu berkaitan dengan satu sama lain. Awan dan sinar melamabangkan  kehadiran penampakan Roh Kudus. (Luk 9: 34-35; Kis 1 :9)

5.      Meterai
Meterai adalah lambang yang erat kaitannya dengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh “ Bapa dengan meteraiNya “(Yoh 6 :27) dan di dalam Dia, Bapa juga memeteraikan tanda milik Nya atas Kita. Gambaran meterai menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak terhapuskan dalam penerimaan sakramen pembabtisan, Penguatan, dan Tabhisan. Meterai dipakai dalam tradisi untuk mengungkapkan “karekter” yang terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga sakramen yang dapat diulangi.
6.      Tangan
Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak-anak kecil dengan meletakkan (menumpangkan) tangan keatas mereka. Atas namaNya, para rasul melakukan hal yang sama. Melalui penumpangan tangan, Roh Kudus diberikan.

7.      Jari
“ dengan jari Allah”, Yesus mengusir setan ( Luk 11 : 20 ). Sementara perintah Allah ditulis dengan “ jari Allah” atas loh-loh Batu (Kel 3 : 180). Dalam madah “ datanglah Roh Kudus”, diserukan kepada Roh Kudus sebagi “ Jari tangan kanan Bapa”.

8.      Merpati
Pada akhir air bah (Lambang pembabtisan ), merpati yang diterbangkan oelh Nuh dari dalam bahtera kembali dengan daun zaitun di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi. Waktu Yesus naik dari air pembabtisan NYa di sungai Yordan, Roh Kudus turun atasNya dalam rupa burung Merpati.


KARYA DAN KARUNIA ROH KUDUS

1.      Karya Roh Kudus
Roh Kudus sering disebut Roh Kristus (Rm 8 :11), Roh Tuhan (2Kor 3 : 17), Roh Allah. Ia sering disebut Parakletos atau Advocatus yang yang artinya Penolong (Yoh 14 :16-26). Apa yang menjadi karya Roh Kudus sebagi penolong itu?
a.      Pada Persitiwa Pentakosta, Roh Kudus Membawa Bahasa Saling Pengertian
Bahasa saling pengertian yang sudah sejak robohnya Menara Babel seolah-olah ditemukan kembali pada hari Pentakosta. Ketika para rasul tampildan berkotbah, ternyata bahasa mereka dimengerti oleh semua orang yang hadir pada waktu itu. padahal, mereka berbicara dalam bahasa Ibrani sedangkan para pendengarnya berasal dari “seluruh pelosok dunia” yang mungkin hanya menguasai bahasa ibunya. Suasana saling pengertian itu menciptakan keterbukaan untuksaling menerima, untuk bersatu dan bersekutu. Pada hari itu juga, ribuan orang dibabtis dan masuk dalam persekutuan para rasul (Gereja Perdana). Itu semua adalah karya Roh Kudus yang mempersatukan manusia.

b.      Pada Peristiwa Pentakosta, Roh Kudus membawa persatuan dan Kesatuan
Suasana saling pengertian menciptakan keterbukaan untuk saling menerima untuk bersatu, dan bersekutu. Pada hari itu juga ribuan orang dibabtis dan masuk dalam persekutuan umat Kristen. Hari Pentakosta sering disebut hari lahirnya Jemaat Baru, yaitu Gereja. Roh Kuduslah yang melahirkan Gereja.

c.       Roh Kudus Memberanikan
Para rasul yang sebelumnya takut dan bersembunyi, pada hari raya Pentakosta mereka memberanikan diri keluar rumah dan berkotbah memberi kesaksian tentang Yesus Kristus.

d.      Roh Kudus Membawa Pembaharuan
Di puncak gunung Sinai telah dimeterai Perjanjian antara Allah dan manusia. Itu adalah Perjanjian Lama yang tertuang dalam 10 Firman yang ditulis pada dual oh batu. Pada hari Pentakosta, lahirlah Perjanjian Baru. Firman atau hukum yang berlaku adalah firman dann hukum kasih yang ditulis dalam hati manusia. Roh Kudus bukan saja memperbaharui Gereja, tetapi juga memperbaharui muka bumi ini sepanjang zaman.
            Singkatnya, Roh Kudus adalah daya kekuatan Allah yang mengangkat dan mengarahkan hidup kaum beriman. Roh Kudus sendiri tidak kelihatan dan juga jarang berbicara. Yang dikenal adalah pengaruhNya dan akibat karyaNya.
Karya Roh Kudus lazim disebut “rahmat” atau kasih karunia”. Rahmat atau kasih karunia itu diberikan oleh Allah kepada manusia dengan Cuma-Cuma, bukan karena jasa manusia. Rahmat berarti kasih pribadi Allah bagi seorang manusia, sehingga “semua orang yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah (Rm 8 :14). Kehadiran Roh Kudus mengubah kita menjadi anak Allah. Roh Kudus adalah sumber rahmat dan pantas disebut “rahmat dasar”. Karena karya Roh Kudus, rahmat menjadi kenyataan manusiawi, dialami, diwujudkan, dan dihayati bersama.

2.      Karunia Roh Kudus
Pada peristiwa Pentakosta, Roh Kudus juga mengaruniakan banyak keutamaan kepada para rasul dan umat yang hadir pada waktu itu. kepada Petrus dan para rasul, Roh Kudus mengaruniakan kepada mereka untuk berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, mengadakan mukzizat dan sebagainaya.
      Umat yang hadir pada peristiwa Pentakosta juga diberi karunia iman, menafsirkan bahasa ROh, dan sebaginya (1 kor 12: 1-11).
Dalam tradisi Gereja, kita mengenal adanya tujuh kurnia Roh Kudus. Karunia-karunia Roh Kudus itu biasanya dihubungkan dengan Yes 11 : 2: “ Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan.”keenam karunia roh yang disebut dalam Yes 11 : 2 ini kemudian dilengkapi dengan roh kesalehan, sehingga jumlahnya lengkap menjadi tujuh. Ketujuh karunia Roh Kudus itu adalah sebagi berikut :
a.      Roh Kebijaksanaan
Roh Kebijaksanaan membantu kita untuk mengenal perkara-perkara Allah dan menilai segala sesuatu menurut “kaca mata” Allah. Karena itu, kita akan dapat lebih mementingkan hal-hal surgawi daripada hal-hal duniawi.

b.      Roh Pengertian
Roh Pengertian memampukan akal budi kita untuk mengenal keagungan Allah, memahami kebenaran Ilahi, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Kita dibantu memahami kebenaran Ilahi karena Roh Kudus menerangi segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah (1 Kor 2 : 10).

3.      Roh Nasihat
Roh Nasihat membantu kita untuk dapat menilai dan mengambil keputusan secara tepat dan memilih jalan yang paling aman dan berkenan pada Allah. Keputusan yang kita ambil tidak berdasarkan emosi, hawa nafsu atau kesalahpahaman.

4.      Roh Keperkasaan
Roh Keperkasaan menguatkan kehendak kita agar tekun dalam iman, berani menanggung resiko sebagi orang Kristen, dan memikul salib kita. Bukankah kita sering punya banyak niat baik, namun pelaksanaannya berbeda karena berbagai alasan? Roh Keperkasaan akan membantu mewujudkan niat baik kita ini.

5.      Roh Pengenalan
Roh Pengenalan membantu kita untuk mengenal Tuhan dan diri sendiri. Selain itu, ROh Pengenalan membantu kita mengenal ciptaan sebagi hal yang sementara sehingga kita tidak terbuai atau lekat padanya.

6.      Roh Takut Akan Tuhan
Roh Takut akan Tuhan mengajarkan kita untuk menghormati Allah dengan penuh cinta dan membantu kita untuk menghindari perbuatan dosa. Dengan karunia Roh Takut Akan Tuhan, kita akan semakin percaya pada Allah dan semakin rendah hati karena menyadari kedosaan kita.

7.      Roh Kesalehan
Roh Kesalehan akan menyembuhkan hati kita yang keras agar semakin terbuka untuk mencintai Allah dan sesame. Dengan karunia Roh Kesalehan, kita selalu dibimbing untuk berterima kasih atas karunia-karunia Allah dan kita mudah bersyukur serta memuji Allah. Dengan karunia Roh Kesalehan, kita juga dibantu bersikap murah hati terhadap sesama.


Buah-buah Roh Kudus bertentangan denga buah-buah daging. Buah-buah daging adalah nafsu-nafsu manusia yang hanya akan menimbulkan perpecahan dan permusuhan diantara kita. Buah-buah daging menggambarkan kelemahan-kelemahan kita karena dikuasai oleh nafsu-nafsu duniawi. Sedangkan buah-buah Roh Kudus merupakan karya Roh Kudus dalam hidup orang beriman.
            Kita tidak tahu bagaimana Roh Kudus berkarya. Kita hanya dapat mengetahui dan merasakan hasil dari karya Roh Kudus, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal 5: 22-23). Santo Paulus juga masih menguraikan buah-buah Roh Kudus yang lainnya, yaitu: Keadialan, ibadah, kesetiaan, kasih kesabaran, dan kelembutan (1 Tim 6 : 11), kebenaran, damai sejahtera dan sukacita (Rm 14: 17).
            Buah-buah Roh Kudus hanya timbul dan ada karena manusia menanggapi secara positif tawaran karya Roh Kudus. Hal itu tidak berarti bahwa manusia sendiri yang menghasilkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kesetiaan, dan sebagainya. Semuanya itu bukan karena jerih payah dan usaha manusia pribadi, melainkan buah karya Roh Kudus.
            Karya ROh Kudus tampak dalam komunitas kasih. Di mana persahabatan sejati, damai, kemurahan, pengertian, pengertian, kesetiaan, keadilan, dan penguasaan diri, disitulah ROh Kudus Hadir dan Berkarya.