Sesudah kita mendalami Yesus Kristus, warta dan kesaksian
Nya mengenai kerajaan Allah, sengsara, kematian dan kebangkitan Nya,
gelar-gelar dan makna Nya bagi umat Kristiani serta bagi kita masing-masing
sebagai pribadi ilahi yang lain, yaitu Roh Kudu. Roh Kudus disebut juga Roh
Kristus, yang melanjutkan kehadiran dan peranan Yesus Kristus dalam menghimpun
pengikut-pengikutNya (Gereja) untuk melanjutkan perjuangan membangun Kerajaan
Allahdi bumi ini. Bagian ini berakhir dengan pelajaran mengenai pelajaran
mengenai Tritunggal. Maka secara berturut-turut akan dipelajari tentang :
- Roh Kudus
- Tritunggal MahaKudus
Dengan pelajaran-pelajaran ini, kita diharapakan dapat
mengenal Roh Kudus yang melahirkan, membimbing, dan menghidupi gereja dalam
rangka membangun Kerajaan Allah dan mengenal tritunggal sebagai kebenaran Pokok
iman Kristiani.
ROH KUDUS
TANDA ATAU LAMBANG
ROH KUDUS
Manusia sering menggunakan tanda-tanda atau lambing-lambang untuk
mengungkapkan hal-hal yang abstrak atau adikodrati. Tuhan sering diperkenalkan
lewet lambang –lambang. Tanda-tanda dan lambang-lambang yang sering digunakan
untuk Allah Roh Kudus antara lain sebagai berikut :
1.
Air
Dalam upacara Pembabtisan, air adalah
lambang tindakan Roh Kudus. Sesudah menyerukan Roh Kudus, air menjadi tanda
sacramental yang berdayaguna bagi kelahiran kembali dalam pembabtisan itu.
2.
Urapan
Urapan dengan minyak suci dalam inisiasi
Kristen melambangkan Roh Kudus. Dalam inisiasi Kristen, khususnya dalam
Sakramen Penguatan/Krisma, dengan urapan minyak suci seseorang dikuatkan oleh
Roh Kudus.
3.
Api
Api melambangkan daya transformasi Roh
Kudus. Roh Kudus turun atas para rasul pada hari pentakosta dan memnuhi mereka
(Kis 2 : 3-4) dalam rupa lidah-lidah api. Roh kudus dalam lambang api itu
mengubah para rasul dari penakaut menjadi berani dan bersemangat untuk memulai
menjadi saksi Kristus sampai keujung bumi.
4.
Awan dan
Sinar
Kedua lambang ini selalu berkaitan dengan
satu sama lain. Awan dan sinar melamabangkan
kehadiran penampakan Roh Kudus. (Luk 9: 34-35; Kis 1 :9)
5.
Meterai
Meterai adalah lambang yang erat kaitannya
dengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh “ Bapa dengan meteraiNya “(Yoh 6 :27) dan di dalam Dia, Bapa juga
memeteraikan tanda milik Nya atas Kita. Gambaran meterai menandaskan akibat
pengurapan Roh Kudus yang tidak terhapuskan dalam penerimaan sakramen
pembabtisan, Penguatan, dan Tabhisan. Meterai dipakai dalam tradisi untuk
mengungkapkan “karekter” yang terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga
sakramen yang dapat diulangi.
6.
Tangan
Yesus menyembuhkan orang sakit dan
memberkati anak-anak kecil dengan meletakkan (menumpangkan) tangan keatas
mereka. Atas namaNya, para rasul melakukan hal yang sama. Melalui penumpangan
tangan, Roh Kudus diberikan.
7.
Jari
“ dengan jari Allah”, Yesus mengusir setan
( Luk 11 : 20 ). Sementara
perintah Allah ditulis dengan “ jari Allah” atas loh-loh Batu (Kel 3 : 180).
Dalam madah “ datanglah Roh Kudus”, diserukan kepada Roh Kudus sebagi “ Jari
tangan kanan Bapa”.
8.
Merpati
Pada akhir air bah (Lambang pembabtisan ),
merpati yang diterbangkan oelh Nuh dari dalam bahtera kembali dengan daun
zaitun di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi. Waktu
Yesus naik dari air pembabtisan NYa di sungai Yordan, Roh Kudus turun atasNya
dalam rupa burung Merpati.
KARYA DAN KARUNIA ROH KUDUS
1.
Karya Roh
Kudus
Roh Kudus sering disebut Roh
Kristus (Rm 8 :11), Roh Tuhan (2Kor 3 : 17), Roh Allah. Ia sering disebut
Parakletos atau Advocatus yang yang artinya Penolong (Yoh 14 :16-26). Apa yang
menjadi karya Roh Kudus sebagi penolong itu?
a.
Pada
Persitiwa Pentakosta, Roh Kudus Membawa Bahasa Saling Pengertian
Bahasa saling pengertian yang sudah
sejak robohnya Menara Babel
seolah-olah ditemukan kembali pada hari Pentakosta. Ketika para rasul tampildan
berkotbah, ternyata bahasa mereka dimengerti oleh semua orang yang hadir pada
waktu itu. padahal, mereka berbicara dalam bahasa Ibrani sedangkan para
pendengarnya berasal dari “seluruh pelosok dunia” yang mungkin hanya menguasai
bahasa ibunya. Suasana saling pengertian itu menciptakan keterbukaan
untuksaling menerima, untuk bersatu dan bersekutu. Pada hari itu juga, ribuan
orang dibabtis dan masuk dalam persekutuan para rasul (Gereja Perdana). Itu semua
adalah karya Roh Kudus yang mempersatukan manusia.
b.
Pada
Peristiwa Pentakosta, Roh Kudus membawa persatuan dan Kesatuan
Suasana saling pengertian
menciptakan keterbukaan untuk saling menerima untuk bersatu, dan bersekutu.
Pada hari itu juga ribuan orang dibabtis dan masuk dalam persekutuan umat
Kristen. Hari Pentakosta sering disebut hari lahirnya Jemaat Baru, yaitu
Gereja. Roh Kuduslah yang melahirkan Gereja.
c.
Roh Kudus
Memberanikan
Para
rasul yang sebelumnya takut dan bersembunyi, pada hari raya Pentakosta mereka
memberanikan diri keluar rumah dan berkotbah memberi kesaksian tentang Yesus
Kristus.
d.
Roh Kudus
Membawa Pembaharuan
Di puncak gunung Sinai telah
dimeterai Perjanjian antara Allah dan manusia. Itu adalah Perjanjian Lama yang
tertuang dalam 10 Firman yang ditulis pada dual oh batu. Pada hari Pentakosta,
lahirlah Perjanjian Baru. Firman atau hukum yang berlaku adalah firman dann
hukum kasih yang ditulis dalam hati manusia. Roh Kudus bukan saja memperbaharui
Gereja, tetapi juga memperbaharui muka bumi ini sepanjang zaman.
Singkatnya,
Roh Kudus adalah daya kekuatan Allah yang mengangkat dan mengarahkan hidup kaum
beriman. Roh Kudus sendiri tidak kelihatan dan juga jarang berbicara. Yang
dikenal adalah pengaruhNya dan akibat karyaNya.
Karya Roh Kudus lazim disebut
“rahmat” atau kasih karunia”. Rahmat atau kasih karunia itu diberikan oleh
Allah kepada manusia dengan Cuma-Cuma, bukan karena jasa manusia. Rahmat
berarti kasih pribadi Allah bagi seorang manusia, sehingga “semua orang yang
dipimpin Roh Allah adalah anak Allah (Rm 8 :14). Kehadiran Roh Kudus mengubah
kita menjadi anak Allah. Roh Kudus adalah sumber rahmat dan pantas disebut
“rahmat dasar”. Karena karya Roh Kudus, rahmat menjadi kenyataan manusiawi,
dialami, diwujudkan, dan dihayati bersama.
2.
Karunia Roh
Kudus
Pada peristiwa
Pentakosta, Roh Kudus juga mengaruniakan banyak keutamaan kepada para rasul dan
umat yang hadir pada waktu itu. kepada Petrus dan para rasul, Roh Kudus
mengaruniakan kepada mereka untuk berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata
dengan pengetahuan, mengadakan mukzizat dan sebagainaya.
Umat
yang hadir pada peristiwa Pentakosta juga diberi karunia iman, menafsirkan
bahasa ROh, dan sebaginya (1 kor 12: 1-11).
Dalam tradisi
Gereja, kita mengenal adanya tujuh kurnia Roh Kudus. Karunia-karunia Roh Kudus
itu biasanya dihubungkan dengan Yes 11 : 2: “ Roh Tuhan akan ada padanya, roh
hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut
akan Tuhan.”keenam karunia roh yang disebut dalam Yes 11 : 2 ini kemudian
dilengkapi dengan roh kesalehan, sehingga jumlahnya lengkap menjadi tujuh.
Ketujuh karunia Roh Kudus itu adalah sebagi berikut :
a.
Roh
Kebijaksanaan
Roh Kebijaksanaan membantu kita
untuk mengenal perkara-perkara Allah dan menilai segala sesuatu menurut “kaca
mata” Allah. Karena itu, kita akan dapat lebih mementingkan hal-hal surgawi
daripada hal-hal duniawi.
b.
Roh
Pengertian
Roh Pengertian memampukan akal budi
kita untuk mengenal keagungan Allah, memahami kebenaran Ilahi, dan
melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Kita dibantu memahami kebenaran Ilahi
karena Roh Kudus menerangi segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi
dalam diri Allah (1 Kor 2 : 10).
3.
Roh Nasihat
Roh Nasihat membantu kita untuk
dapat menilai dan mengambil keputusan secara tepat dan memilih jalan yang
paling aman dan berkenan pada Allah. Keputusan yang kita ambil tidak
berdasarkan emosi, hawa nafsu atau kesalahpahaman.
4.
Roh
Keperkasaan
Roh Keperkasaan menguatkan
kehendak kita agar tekun dalam iman, berani menanggung resiko sebagi orang
Kristen, dan memikul salib kita. Bukankah kita sering punya banyak niat baik,
namun pelaksanaannya berbeda karena berbagai alasan? Roh Keperkasaan akan
membantu mewujudkan niat baik kita ini.
5.
Roh
Pengenalan
Roh Pengenalan membantu kita untuk mengenal Tuhan dan diri sendiri. Selain itu,
ROh Pengenalan membantu kita mengenal ciptaan sebagi hal yang sementara
sehingga kita tidak terbuai atau lekat padanya.
6.
Roh Takut
Akan Tuhan
Roh Takut akan Tuhan mengajarkan
kita untuk menghormati Allah dengan penuh cinta dan membantu kita untuk
menghindari perbuatan dosa. Dengan karunia Roh Takut Akan Tuhan, kita akan
semakin percaya pada Allah dan semakin rendah hati karena menyadari kedosaan
kita.
7.
Roh
Kesalehan
Roh Kesalehan akan menyembuhkan
hati kita yang keras agar semakin terbuka untuk mencintai Allah dan sesame.
Dengan karunia Roh Kesalehan, kita selalu dibimbing untuk berterima kasih atas
karunia-karunia Allah dan kita mudah bersyukur serta memuji Allah. Dengan
karunia Roh Kesalehan, kita juga dibantu bersikap murah hati terhadap sesama.
Buah-buah Roh Kudus bertentangan denga buah-buah daging.
Buah-buah daging adalah nafsu-nafsu manusia yang hanya akan menimbulkan
perpecahan dan permusuhan diantara kita. Buah-buah daging menggambarkan
kelemahan-kelemahan kita karena dikuasai oleh nafsu-nafsu duniawi. Sedangkan
buah-buah Roh Kudus merupakan karya Roh Kudus dalam hidup orang beriman.
Kita tidak
tahu bagaimana Roh Kudus berkarya. Kita hanya dapat mengetahui dan merasakan
hasil dari karya Roh Kudus, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal 5:
22-23). Santo Paulus juga masih menguraikan buah-buah Roh Kudus yang lainnya,
yaitu: Keadialan, ibadah, kesetiaan, kasih kesabaran, dan kelembutan (1 Tim 6 :
11), kebenaran, damai sejahtera dan sukacita (Rm 14: 17).
Buah-buah
Roh Kudus hanya timbul dan ada karena manusia menanggapi secara positif tawaran
karya Roh Kudus. Hal itu tidak berarti bahwa manusia sendiri yang menghasilkan
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kesetiaan, dan sebagainya.
Semuanya itu bukan karena jerih payah dan usaha manusia pribadi, melainkan buah
karya Roh Kudus.
Karya ROh
Kudus tampak dalam komunitas kasih. Di mana persahabatan sejati, damai,
kemurahan, pengertian, pengertian, kesetiaan, keadilan, dan penguasaan diri,
disitulah ROh Kudus Hadir dan Berkarya.