Tuesday, March 19, 2013

GEREJA DAN DUNIA

Sesudah mendalami Gereja secara Internal (Ke dalam dirinya sendiri), kita ingin mendalami gereja secara eksternal, yaitu Gereja dalam hubungannya dengan dunia. Dunia diartikan sebagai seluruh keluarga manusia dengan segala hal yang ada disekelilingnya. Dunia dilihat secara lebih positif dibandingkan dengan masa lalu (Prakonsili Vatikan II).
Gereja dan dunia dapat berdialog dan saling mengisi demi terciptanya Kerajaan Allah di bumi ini. Maka, pada bagian kelima ini secara berturut-turut kita akan mendalami topic-topik berikut :
  1. Hubungan Gereja dan Dunia
  2. Ajaran Sosial Gereja
  3. Keterlibatan Gereja dalam Hubungan Dunia yang damai dan sejahtera.

Dengan mendalami topic-topik tersebut, kita diharapkan dapat mengenal dan mendalami hubungan Gereja dan dunia, sehingga kita bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia.






GEREJA
DAN DUNIA

Hubungan Gereja dan Dunia

Konsili Vatikan II sungguh telah memperbaharui Gereja dan hubungannya dengan dunia. Hubungan yang menjadi baik ini disebabkan karena Gereja mulai memiliki pandangan baru tentang dunia dan manusia. Mungkin ada baiknya kita melihat pandangan-pandanganbaru tentang dunia dan gereja, kemudian kita melihat hubungan antara Gereja dan dunia serta alasan-alasan mengapa harus terjalin hubungan yang saling mengisi antara kuduanya.

1.      Pandangan Baru tentang Dunia dan Manusia
a.      Dunia
Pada masa lalu dunia sering kali dipandang negative sebagai dunia berdosa sehingga terdapat gagasan bahwa dunia tidak berharga, berbahaya, jahat, dan tidak termasuk lingkup keselamatan manusia, bahkan merupakan halangan dan rintangan bagi manusia untuk mencapai keselamatan. Pandangan demikian mungkin didasari oleh penafsiran secara dangkal terhadap teks Kitab Suci, misal :  
ü  “ janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada didalam orang itu. sebab semua yang ada didalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari bapa, melainkan dari dunia” (1 Yoh 2 : 15-16).
ü  “ Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah, dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat” ( 1 Yoh 5 : 19)
ü  “ Janganlah menjadi serupa dengan dunia” (Rm 12 : 2).
Dalam Injil ataupun surat-surat juga ditekankan bahwa dunia berdosa, dunia yang bermusuhan dengan Allahtelah dikalahkan oleh Kristus ( Yoh 16 :33). Berkat Salib Kristus, seorang Kristen hidup dalam dunia yang baru. Dunia yang terletakdalam genggaman si jahat telah dikalahkan oleh Kristus seperti dikatakan Paulus:” Karena Salib Kristus, bagiku dunia disalibkan dan akupun disalibkan bagi dunia “ (Gal 6 : 14).
Konsili Vatikan II mengajak kita untuk melihat dunia secara lebih positif, Dunia dilihat sebagai seluruh keluarga manusia dengan segala yang ada di sekelilingnya. Dunia menjadi pentas berlangsungnya sejarah umat manusia. Dunia ditandai dengan usaha-usaha manusia, dengan segala kekalahan dan kemenangannya. Dunia diciptakan dan dipelihara oleh cinta kasih Tuhan Pencipta. Dunia yang pernah jatuh menjadi budak dosa, kini telah dimerdekakan oleh Kristus yang telah disalibkan dan bangkit pula, untuk menghancurkan kekuasaan setan agar dunia dapat disusun kembali dengan rencana Allah dan dapat mencapai kesempurnaan.


b.            Manusia
Menyangkut manusia kita bicarakan tentang martabat manusia, masyarakat manusia dan karya manusia.
ü    Martabat Manusia
Sejak dahulu Gereja sudah selalu mengajarkan bahwa manusia mempunyai martabat yang luhur, karena manusia diciptakan menurut citra Allah dan dipanggil untuk memanusiawikan dan mengembangkan diri menyerupai Kristus, dimana citra Allah tampak secara utuh.
Manusia adalah ciptaan yang memiliki akal budi, kehendak bebas, dan hati nurani. Ketiga-tiganya in menunjukkan bahwa manusia adalah sebagai citra Allah, walaupun dapat disalah gunakan sehingga jatuh kedalam dosa.
Manusia sungguh ciptaan yang istimewa, karena ia diciptakan demi dirinya sendiri, padahal makhluk lain diciptakan hanya untuk manusia.



ü    Masyarakat Manusia
Pribadi manusia dan masyarakat memang saling bergantungan satu sama lain. Hal ini sesuai dengan rencana Tuhan karena manusia diciptakan sebagai makhluk yang bermasyarakat. Allah, yang memelihara segala sesuatu sebagai Bapa, menghendaki agar semua manusia membentuk satu keluarga dan memperlakukan seorang akan yang lain dengan jiwa persaudaraan (G.S 24). Kristus sendiri berdoa agar “ semua menjadi satu …………seperti kita pun satu adanya” (Ya 17 : 21 – 22).

c.             Usaha dan Karya Manusia
Perkembangan dunia disegala bidang memang dikehendaki Tuhan dan manusia dipilih untuk menjadi “ rekan kerja” Tuhan dalam melaksanakan perkemabangan dunia.
Kebenaran ini perlu disadari pada masa kemajuan ilmiah dan teknik ini, supaya manusia tidak salah langkah. Usaha dan karya manusia menjadi apa pun bentuknya mempunyai nilai yang luhur karena dengan itu manusia menjadi partner Tuhan dalam penyempurnaan dan menyelamatkan dunia ini. Selanjutnya, dengan berkarya manusia bukan saja menyempurnakan bumi ini tetapi juga menyempurnakan dirinya sendiri.


2.      Hubungan atau Karya Manusia
Menyangkut hubungan antara gereja dan dunia dapat diangkat satu dua hal berikut ini :
a.       Gereja postkonsilier melihat dirinya sebagai “ Sakramen Keselamatan” bagi dunia. Gereja menjadi terang, garam, dan ragi bagi dunia. Dunia menjadi tempat atau lading. Dimana Gereja berbakti. Dunia tidak dihina dan dijauhi, tetapi didatangi dan ditawari keselamatan.
b.      Dunia dijadikan mitra dialog. Gereja dapat menawarkan nilai-nilai injili dan dunia dapat mengembangkan kebudayaannya, adapt istiadat, alam pikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga Gereja dapat lebih efektif menjalankan misinya di dunia.
c.       Gereja tetap menghormati otonomi dunia dengan sifatya yang sekuler, karena didalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat mensejahterakan manusia dan membangun sendi-sendi Kerajaan Allah.

Sebenarnya, Gereja dan dunia manusia merupakan realitas yang sama, seperti mata uang yang ada dua sisinya. Berbicara tentang Gereja berarti berbicara tentang dunia manusia. Bagi seorang Kristen berbicara tentang dunia manusia berarti berbicara tentang Gereja sebagai umat Allah yang sedang berziarah didunia ini.