Thursday, February 28, 2013

KEBANGKITAN DAN KENAIKAN YESUS KESURGA

KUBUR KOSONG Injil sebenarnya tidak menceritakan peristiwa kebangkitan Yesus, tetapi hanya menceritakan tenatang kubur kosong dan penampakan-penampakan. Apa makna dari cerita kubur kosong itu? Cerita-cerita tentang kubur kosong tidak membuktikan kebangkitan Yesus, menurut Mrk 16 : 8 makam yang kosong tidak menimbulkan kepercayaan wanita-wanita yang menemukannya. Sebaliknya, mereka ketakutan lalu melarikan diri. Memang, makam kosong tidak sama dengan kebangkitan! Makam kosong mempunyai arti yang ambivalen. Makam kosong sama sekali tidak berkata apa-apa tentang bagaimana dan karena apa menjadi kosong. Jadi, kita harus berkesimpulan bahwa makam kosong bukanlah bukti kebangkitan Yesus, melainkan perandaian. Bagi orang yang sudah percaya kepada Yesus, makam kosong merupakan tanda yang membutuhkan keterangan lebih lanjut supaya bermakna. Apa yang diwartakan oleh makam kosong adalah kebangkitan Kristus sebagai misteri penyelamatan. Makam kosong juga berarti :”jangan mencari Dia (Kristus) yang hidup, diantara orang mati” (Luk 24 : 5). Makam itu terbuka, artinya duka cita dan kegelapan maut adalah ganti oleh suka cita dan terang kebangkitan. Bagi orang yang percaya, makam kosong juga berarti bahwa jenasah Yesus tidak diambil atau dicuri oleh manusia, dan bahwa Yesus tidak kembali lagi kepada suatu kehidupan duniawi seperti Lazarus, tetapi kehidupan yang mulia. PENAMPAKAN-PENAMPAKAN YESUS Tanda lain akan kebangkitan Yesus adalah penampakan. Orang-orang pertama yang bertemu dengan Yesus yang telah bangkit adalah Maria dari magdala dan wanita-wanita saleh yang datang kemakam untuk meminyaki jenasah Yesus (Mrk 16 : 1)yang dengan tergesa-gesa dimakamkan pada ahri jum’at karena hari Sabat sudah tiba. Dengan demikian, para wanita itu merupakan orang-orang pertama yang membawa berita tentang kebangkitan Yesus. Sesudah itu, Yesus menampakkan diri kepada para rasul,lebih dulu kepada Petrus, kemudian kepada kedua belas muridNya. 1. Tiga Unsur Pokok dalam Penampakan Yesus Ada tiga unsur pokok yang nyata di dalam penampakan-penampakan Yesus sebagaimana disampaikan kepada kita melalui Injil, yakni sebagai berikut : a. Unsur Prakarsa Inisiatif datang dari Yesus. Yesus sendiri yang memprakarsai pemanpakan. Yesus “ menampakan diri” atau “ memperlihatkan diri”. Istilah ini menunjukkan dua hal : o Pertama, sesuatu yang biasanya tidak kelihatan, kini kelihatan. Setelah bangkit, Yesus tidak termasuk lagi pada dunia yang kelihatan. Agar dapat dilihat oleh murid-muridNya, Yesus harus menjadi diriNya kelihatan. o Kedua, penglihatan para murid yang “melihat Tuhan” setelah kebangkitanNya bukanlah penglihatan biasa. b. Unsur Pengakuan Yesus dikenal dan diakui sebagai Kristus dan Tuhan. Dia yang menampakkan diriNya tidak lain dan tidak bukan adalah Yesus dari Nazaret yang wafat dikayu salib. Dia kini hidup dalam kemuliaan. Pengakuan ini diungkapkan ,”Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” (Luk 24 : 46). c. Unsur Kesaksian Para Rasul menerima tugas dari Tuhan untuk memaklumkan Ke Tuhanan Nya. Salah satu hal yang mencolok dalam cerita tentang penampakan ialah para murid mula-mula mengenal Yesus. Mereka membutuhkan waktu untuk mengenal Yesus kembali. Unsur yang cukup mencolok ini mempunyai dua arti, yakni : o Pertama, membuktikan bahwa penglihatan mengenai Yesus yang bangkit tidaklah diciptakan oleh daya khayal para murid sendiri, tetapi mendatangi mereka dari luar. o Kedua, menunjuk betapa Yesus diperbaharui oelh kebangkitanNya, Ia tidak lagi persis sama seperti sebelum wafat dan bangkit. 2. Makna Penampakan Yesus Apabila Yesus selama 40 hari masih menampakkan diri, maka hal ini tidak berarti bahwa Ia selama beberapa pecan masih meneruskan hidupNYa yang lama, sebab “hidup yang lama” sudah berkahir dan diubah menjadi “ hidup yang serba baru”. Arti penampakan selama 40 hari itu ialah : o Pertama, Yesus memperkenalkan para murid dan seluruh GerejaNya dengan suatu cara kehadiran yang baru. Untuk tujuan itu, penampkan selama 40 hari merupakan masa peralihan. o Kedua, dengan menampakkan diri kepada para murid, Yesus menunjukkan bahwa Ia selalu hadir, juga kalau mereka tidak melihatNya. Yesus yang telah bangkit itu merupakan “alam ciptaan baru” di tengah-tengah kita. penampakanNya menunjukkan kehadiranNya yang permanent. Beberapa contoh bentuk-bentuk kehadiran Yesus yang permanent disajikan oleh cerita paska. Sejak bangkit dari alam maut, Yesus hadir ditengah-tengah kita. o Melalui sabdaNya, misalnya dalam cerita tentang dua murid dalam perjalanan ke Emaus (Luk 24 : 13-35). Waktu mereka berjalan bersama Yesus, hati mereka belum tersentuh oleh rupa Yesus. Tetapi, hati mereka berkobar-kobar ketika Ia mulai berbicara dan menerangkan Kitab Suci kepada Mereka (Luk 24 : 32). Dalam sabda, mereka berjumpa dengan Yesus. o Melalui Tanda, Yesus membuat para murid mengenalNya melalui tanda-tanda “ memecah-mecah roti”. Tanda ini oleh gereja diwujudkan dalam Sakramen Ekaristi. Untuk seterusnya, Yesus akan memberikan diriNya dalam perayaan Ekaristi. o Melalui Roh KudusNya, Yesus hadir ditengah para muridNya. Sebagai tanda kehadiran “Roh”, Yesus telah menghembusi mereka dan memberikan Roh Kepada mereka. Untuk seterusnya, mereka akan menjumpai Yesus melalui RohNya. o Melalui jabatan kegembalaan Petrus dan melalui kuasa Apostolik untuk mengampuni dosa, Tuhan yang telah bangkit itu tetap hadir ditengah-tengah umatNya. TidaK semua orang dapat mengalami kehadiran Yesus, sebab untuk mengenal dan mengakui kehadiran Yesus diperlukan iman. Para murid Emaus mengenal Yesus ketika mereka mulai membuka hati bagi sabdaNya. Bukan mata kepala, melainkan mata iman yang menyebabkan pengenalan yang sebenarnya. Bahkan, Tomas yang “tak percaya” sebetulya seorang yang bersedia menyerahkan diri kepada Kristus (Yoh 11 : 16). Maksud cerita tentang penampakan kepada tomas ialah : setiap orang yang menyerahkan diri kepada Yesus boleh merasa pasti dan yakin tentang kehadiranNya, meskipun ia tidak melihat Yesus.Tomas mengakui jauh lebih banyak daripada yang dapat dilihat oleh mata kepalanya; ia mengakui bahwa Yesus itu Allah,”Ya Tuhanku Ya Allahku” (Yoh 20 :28). Orang yang tidak bersedia untuk percaya tidak akan mengenal Yesus, sekali pun mendapat penampakan diri padaNya. Itulah sebabnya, Yesus tidak menampakkan diri kepada kaum Farisi, Pilatus, Kayafas atau seluruh rakyat. 3. Yesus tidak menampakkan dirinya kepad kaum elit di Yerusalem supaya kebangkitan Nya dapat menjadi berita. Ia hanya menampakkan diri kepada orang-orang kecil yang percaya dan mencintaiNya. Yesus tidak menampakkan diri dalam situasi dan upacara yang meriah, tetapi dalam keseharian para murid Nya, waktu mereka makan, berpergian atau bekerja.