Monday, March 4, 2013

PERJUANGAN KITA

            Misi pokok yesus adalah mewartakan dan memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah. Kesaksian yesus yang paling final dan paling agung tentang Kerajaan Allah dan kemtian-Nya disalib. Dengan kematian-Nya itu, Yesus mau menunjukan bahwa ia taat kepada kehendak dan rencana Allah serta solider dengan manusia.
            Allah tidak mau Yesus mati konyol. Oleh sebab itu, Allah membangkitkan Yesus dari kematian dan memuliakan-Nya kesurga. Dengan membangkitkan dan meninggikan Yesus, Allah melegitimasi semua pewartaan dan keasaksian Yesus tentangb kerajaan Allah.Allah berpihak kepada Yesus.
            Situasi negeri kita saat ini rasanya tidak berbeda jauh dengan situasi dipalestina waktu Yesus muncul. Masyarakat kita saat ini sangat menderita oleh krisis multi dimensi. Bagaimana kita membangun Kerajaan Allah di negeri kita.


1.      Kita Menerima Allah Sebagai Raja, Kekuatan, dan Backing
            Yesus selalu melihat Allah sebagai kekuatan dan Backing-Nya. Oleh sebab itu, Yesus tidak pernah gentar menghadapi berbagai tantangan, termasuk kematian-Nya. Yesus menerima kematian-Nya dengan tegar hati. Yesus percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkan-Nya. Allah adalah kekuatan-Nya. Allah adalah bentang hidup-Nya.

            Yesus mengajak para pengikutnu-Nya untuk beriman seperti dia; untuk selalu bersandar pada Allah; untuk selalu mengandalkan Allah dalam hidup ini. Para pengikut Yesus tidak boleh bersandar dan mengandalkan hal-hal lain, misalnya kekuasaan, kekayaan, teknologi, dan sebagainya. Bahkan, kita tidak boleh mengandalkan diri dan kekuatan sendiri. Di hadapan Allah, kita harus menjadi orang miskin yang tidak menagandalkan siapa-siapa atau apapun juga. Hanya Allahlah yang menjadi kekuatan dan kekyaan kita.
            Jika kita mengandalkan kekuasaan, maka kita akan menjadi orang yang sewenang-wenang, menyalahgunakan menggunakan kuasa. Kekuasaan, kekuatan dan harta jika berada dalam tangan orang yang tidak beriman akan membawa banyak petaka. Banyak kejahatan didunia ini terjadi karena orang terlalu mengandalkan dan menaruh harapan pada kekuasaan, harta atau berbagai ambisi lainnya.

2.      Kita Mencintai Sesama Tanpa Batas-Batas
Yesus menempatkan hukum kasih sebagai hukum yang utama dalam Kerajaan Allah. Yesus sendiri menghayati hukum cinta kasih ketika berkeliling keseluruh Palestina untuk mewartakan Kabar baik dan untuk berbuat baik. Yesus menyembuhkan orang buta, orang tuli, orang lumpuh dan membuat orang lapar menjadi kenyang, orang tertawan menjadi bebas.
Yesus sangat mencintai negeriNya. Ia sangat mencintai bangsaNya. Ia mancintai semua orang tanpa batas-batas. Ia mencintai siapa pun juga (yang miskin ataupun yang kaya). Ia mencintai orang Yahudi dan juga orang yang dianggap kafir. Ia mencintai kawan-kawanNya dan juga mencintai musuh-musuhNya.
            Kita dipanggil untuk mencintai semua orang. Seperti Yesus, kita harus memberi diri kita seutuh-utuhnya untuk sesame. Mencintai itu berarti memberi. Puncak dari memberi ialah memberi diri. Memberi diri untuk sesame; untuk bangsa kita. Dalam mencintai sesama, kita tidak menggunakan sekat-sekat. Tidak boleh ada sekat-sekat suku, sekat-sekat agama, sekat-sekat idiologi dan sekat-sekat politik.

3.      Kita Berjuang demi Pemerdekaan Manusia
Yesus sangat mencintai manusia. Yesus menjunjung tinggi martabat manusia, sehingga Ia rela menjadi manusia dan mati untuk manusia. Yesus tidak mau martabat manusia dilecehkan oleh hukum dan peraturan manusia. Yesus menegaskan bahwa hukum dan peraturan harus diabdikan untuk manusia, bukan sebaliknya. Ia menentang semangat legalisme yang menindas manusia. Yesus berjuang untuk menegakkan kemerdekaan putra-putra Allah.
Isi proklamasi Injil Yesus Kristus adalah Pemerintahan Allah yang ingin mendekatkan kehidupan semua orang kepada kesempurnaannya menjadi manusia yang bermartabat. Yesus menentang legalisme, karena merugikan perkembangan manusia. Allah memerintah supaya manusia dapat semakin menjadi manusia dengan semakin menjadi citra Allah.
Demikianlah sekelumit pikiran makna kematian dan kebangkitan Yesus bagi kita. Perjuangan kita belum selesai. Masih ada banyak tantangan dan mungkin pengorbanan. Perjuangan yang benar dan dan baik akan dilegitimasi dan ditinggikan oleh Allah sendiri, seperti Ia telah melegitimasi dan meninggikan perjuangan Yesus Kristus.