1.
Situasi
Negara Kita
Nagara kita sudah sejak lama mengalami krisis multi dimensi
:
a.
Krisis
Lingkungan Hidup
Alam negeri kita sering dirusak
dan dieksploitas secara tidak bertanggung jawaboleh tangan-tangan yang kotor
dan bernafsu serakah. Kebakaran hutan yang menimbulkan bencana asap, penebangan
hutan besar-besaran, dan pencemaran lingkungan oleh pabrik-pabrik merupakan
contoh-contoh yang menunjukkan bahwa alam kita sedang dirusak oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab. Kemajuan kita sering terarah kepada “ menguasai
alam”.
b.
Krisis
Ekonomi
Telah banyak kemajuan yang telah
dicapai dalam pembangunan di Indonesia.
Namun, pembangunan kita yang kita gencarkan menimbulkan pula kesenjangan sosial
yang sangat besar. Segelintir orang semakin kaya, semakin berkuasa, dan semakin
sewenang-wenang, sedangkan sebagian besar rakyat kita tetap miskin, bahkan
semakin miskin. Timbul berbagai bentuk monopoli, kolusi, korupsi, dan sebagianya.
Kehidupan ekonomi kita masih kurang kokoh. Sekarang kita masih menghadapi
krisis moneter, harga berbagai kebutuhan hidup dan jasa meningkat. Yang
menderita selalu rakyat kecil.
c.
Krisis
Politik
Harus kita akui bahwa ada
kemajuan di bidang politik, yakni masyarakat kita telah banyak berdemokrasi dan
bersikap otonom. Ada
suasana kebebasan. Namun, lembaga-lembaga yang menjamin kedaulatan rakyat tidak
senantiasa berfungsi dengan baik. Hukum dan lembaga-lembaga hukum kadangkala
tidak jalan. Kekuasaan Legeslatif, eksekutif, yudikatif dan partai-partai
digunkan untuk menjamin kepentingan diri sendiri atau golongannya/kelompoknya
sendiri. Korupsi dan kesewenang-wenangan terasa semakin subur.
d.
Krisis Budaya
dan Pendidikan
Cukup lama pemabangunan negeri
kita melalaikan pendekatan budaya. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan
ekonomi dan politik. Mutu pendidikan kita terus merosot.
2.
Akar dari
Semua Masalah
Menurut banyak pakar dikatakan
bahwa sumber dari semua krisis itu adalah krisis moral. Bangsa kita seperti kehilangan
hati nurani. Hal buruk secara moral yang paling terasa adalah :
a. Ketidakadilan
: yang kaya berkuasa semakin berjaya, sedangkan yang miskin (rakyat kecil)
semakin terpuruk. Kesewenang-wenangan masih cukup banyak terjadi.
b. Ketidakjujuran
: melahirkan korupsi dan nepotisme. Kemunafikan dan formalisme masih cukup
terasa.
c. Tidak
adanya kesetiakawanan : keserakahan demi kepentingan diri sendiri dan golongan
merebak.
3.
Peranan dan
Sumbangan Gereja
Dalam melaksanakan tugas
kenabiannya, Gereja harus selalu berjuang dengan berbagai cara supaya keadilan,
kejujuran, dan kesetiakawanan ditegakkan. Gereja hendaknya berjalan paling
depan dalam gerakan menegakkan keadilan, kejujuran, kesetiakawanan, maka krisis
ekonomi, politik, budaya, dsb. Akan dapat teratasi. Penanganan secara konkret
untuk semua bidang hidup akan berjalan dengan baik.
Apa yang dapat kalian ditangani
dengan situasi dan kemampuannya?