Sumber
iman kit tidak hanya Kitab Suci, tetapi juga Tradisi. Tradisi berarti
penyerahan, penyampaian, penerusan. Tradisi bukan sesuatu yang masih terjadi
sekarang ini juga. Gereja yang hidup dan berkembang, itulah tradisi.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, tradisi diartikan
sebagai segala sesuatu (seperti adapt, kepercayaan, kebiasaan, ajaran dan sebaginya) yang secara turun temurun
diwariskan dari nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki tradisi
sendiri-sendiri. Tradisi ini berkembang dan diteruskan dari generasi yang satu
kepada generasi beikutnya. Dalam perkembanngan selanjutnya, tradisi tersebut
tentu saja mengalami perubahan dan perkembangan. Beberapa tradisi sering juga
hilang karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan Zaman. Namun, pada banyak
suku atau etnies, mereka umumnya masih memelihara tradisi-tradisi
tersebut.(Sebutlah beberapa tradisi yang hidup di daerah yang sekarang sudah
hilang atau ditinggalkan dan yang masih diteruskan! ).
Tradisi-tradisi
dalam masyarakat tersebut pada umumnya diteruskan kepada generasi berikutnya,
terutama diteruskan secara lisan. Banyak klebiasaan atau tradisi yang
dilaksanakan oleh masyarakat kita hanya didasarkan atas cerita lisan dari nenek
moyang sebelumnya. Meskipundemikian, kita harus mengakui bahwa ada beberapa
tradisi yang ditulis, walaupun lebih banyak yang disampaikan secara lisan.
TRADISI DALAM GEREJA
KATOLIK
- Arti Tradisi dalam gereja katolik
Gereja senantiansa melestarikan dan
meneruskan hidup, ajaran, dan ibadatnya dari generasi ke generasi. Proses
penerusan atau komunikasi iman dan satu angkatan kepada angkatan berikutnya dan
di antara orang-orang seangkatan itulah yang disebut tradisi. Tradisi berarti
penyerahan, penerusan, dan komunikasi terus menerus. Tradisi bukan sesuatu yang
kolot dari zaman dahulu, melainkan sesuatu yang masih terjadi sekarang ini
juga.
Dalam
trdisi itu ada satu kurun waktu yang istimewa, yakni zaman Yesusdan para rasul.
Periode itu biasa disebut zaman “gereja
Perdana”. Tradisi zaman gereja perdana menjadi inti pokok tradisi berikutnya,”
dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai
batu penjuru” (Ef 2:20).
Sebagian dari tradisi itu, kemudian ditulis yang lainnya terus disampaikan
secara lisan dari generasi ke generasi. Kitab Suci Perjanjian Baru yang ditulis
dengan ilham Roh Kudus dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan, terus
mengajarkan kebenaran yang Allah mau dicantumkan di dalam nya demi keselamatan
kita.
Sesudah
gereja perdana, gereja terus mengolah dan memperdalam ungkapan iman yang
terdapat dalam kitab suci. (bdk. Dei Verbum Art 8).
2. Contoh Tradisi Ajaran Iman gereja Katolik
Tradisi dan
kitab suci saling berhubungan. Tradisi mempunyai titk beratnya dalam Kitab
Suci, tetapi tidak terbatas pada Kitab Suci. Sebaliknya, tradisi berusaha terus
menghayati dan memahami kekayaan iman yang terungkap di dalam Kitab Suci.
Kekayaan iman itu misalnya Syahadat. Didalam
Kitab Suci, kita tidak menemukan Syahadat pada kitab suci. Untuk
jelasnya, kita akan mempelajari buah karya Tradisi, yaitu Syahadat. Kita akan
coba membandingkan dua syhadat, yaitu syahadat Para
rasul (syhadat singkat) dan syahaadat dari Konsili Nicea (syahadat panjang)
Syahadat Para Rasul / Singakat
|
Syahadat Nicea / Syahadat Panjang
|
Aku percaya akan Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi;
Dan akan Yesus Kristus,
putraNya yang tunggal,
Tuhan Kita,
Yang dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria;
Yang menderita sengsara
Dalam pemerinthan Pontius Pilatus
Disalibkan, wafat, dan dimakamkan;
Yang turun ketempat penantian
Pada hari ketiga bangkit
Dari antara orang mati;
Yang naik kesurga,
Duduk disebelah kanan
Allah Bapa manusia
Yang mahakuasa
Dari situ Ia akan datang
Mengadili orang hidup dan
Yang mati
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus,
Persekutuan Para kudus,
Pengampunan dosa,
Kebangkitan badan,
Kehidupan kekal.
|
Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang Mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi,
Dan segala sesuatu yang kelihatan
Dan yang tidak kelihatan;
Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,
Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah, terang dari terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan
Sehakikat dengan bapa;
Segala sesuatu dijadikan OlehNya.
Ia turun dari surga untuk Kita.
Dan untuk keselamatan kita
Dilahirkan oleh perawan Maria,
Dan menjadi manusia.
Waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat
Dan dimakamkan
Pada hari ketiga ia bangkit
Ia naik kesurga, dudukdi sisi
Ia akan kembali dengan mulai
Dan yang mati;
Aku percayaakan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan
Ia berasal dari Bapa dan Putra
Disembah dan dimuliakan
Ia bersabda dengan perantaraan
Para nabi
Aku percaya akan gereja
Yang satu, kudus, katolik
Dan apostolic
Aku mengakui satu pembabtisan
Akan menghapus dosa
Aku menantikan kebangkitan
Orang mati
Dan hidup akherat.
|
- Kitab Suci dan Tradisi Merupakan Tolok Ukur Iman Gereja
Kitab Suci bersama
tradisi merupakan tolok ukur iman gereja. Itu berarti Iman Gereja baik iman
gereja secara keseluruhan (iman Objektif) maupun iman dalam arti sikap
masing-masing orang (iman Subjektif) diukur kebenarannyaoleh Kitab Suci bersama
Tradisi.