Sunday, February 17, 2013

TRADISI

Sumber iman kit tidak hanya Kitab Suci, tetapi juga Tradisi. Tradisi berarti penyerahan, penyampaian, penerusan. Tradisi bukan sesuatu yang masih terjadi sekarang ini juga. Gereja yang hidup dan berkembang, itulah tradisi.


Dalam kamus besar bahasa Indonesia, tradisi diartikan sebagai segala sesuatu (seperti adapt, kepercayaan, kebiasaan, ajaran  dan sebaginya) yang secara turun temurun diwariskan dari nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki tradisi sendiri-sendiri. Tradisi ini berkembang dan diteruskan dari generasi yang satu kepada generasi beikutnya. Dalam perkembanngan selanjutnya, tradisi tersebut tentu saja mengalami perubahan dan perkembangan. Beberapa tradisi sering juga hilang karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan Zaman. Namun, pada banyak suku atau etnies, mereka umumnya masih memelihara tradisi-tradisi tersebut.(Sebutlah beberapa tradisi yang hidup di daerah yang sekarang sudah hilang atau ditinggalkan dan yang masih diteruskan! ).
            Tradisi-tradisi dalam masyarakat tersebut pada umumnya diteruskan kepada generasi berikutnya, terutama diteruskan secara lisan. Banyak klebiasaan atau tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat kita hanya didasarkan atas cerita lisan dari nenek moyang sebelumnya. Meskipundemikian, kita harus mengakui bahwa ada beberapa tradisi yang ditulis, walaupun lebih banyak yang disampaikan secara lisan.

TRADISI DALAM GEREJA KATOLIK

  1. Arti Tradisi dalam gereja katolik
Gereja senantiansa melestarikan dan meneruskan hidup, ajaran, dan ibadatnya dari generasi ke generasi. Proses penerusan atau komunikasi iman dan satu angkatan kepada angkatan berikutnya dan di antara orang-orang seangkatan itulah yang disebut tradisi. Tradisi berarti penyerahan, penerusan, dan komunikasi terus menerus. Tradisi bukan sesuatu yang kolot dari zaman dahulu, melainkan sesuatu yang masih terjadi sekarang ini juga.
            Dalam trdisi itu ada satu kurun waktu yang istimewa, yakni zaman Yesusdan para rasul. Periode itu  biasa disebut zaman “gereja Perdana”. Tradisi zaman gereja perdana menjadi inti pokok tradisi berikutnya,” dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” (Ef 2:20). Sebagian dari tradisi itu, kemudian ditulis yang lainnya terus disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi. Kitab Suci Perjanjian Baru yang ditulis dengan ilham Roh Kudus dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan, terus mengajarkan kebenaran yang Allah mau dicantumkan di dalam nya demi keselamatan kita.
            Sesudah gereja perdana, gereja terus mengolah dan memperdalam ungkapan iman yang terdapat dalam kitab suci. (bdk. Dei Verbum Art 8).


2. Contoh Tradisi Ajaran Iman gereja Katolik
            Tradisi dan kitab suci saling berhubungan. Tradisi mempunyai titk beratnya dalam Kitab Suci, tetapi tidak terbatas pada Kitab Suci. Sebaliknya, tradisi berusaha terus menghayati dan memahami kekayaan iman yang terungkap di dalam Kitab Suci. Kekayaan iman itu misalnya Syahadat. Didalam  Kitab Suci, kita tidak menemukan Syahadat pada kitab suci. Untuk jelasnya, kita akan mempelajari buah karya Tradisi, yaitu Syahadat. Kita akan coba membandingkan dua syhadat, yaitu syahadat Para rasul (syhadat singkat) dan syahaadat dari Konsili Nicea (syahadat panjang)






Syahadat Para Rasul / Singakat
Syahadat Nicea / Syahadat Panjang

Aku percaya akan Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi;

Dan akan Yesus Kristus,
putraNya yang tunggal,
Tuhan Kita,

Yang dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria;

Yang menderita sengsara
Dalam pemerinthan Pontius Pilatus
Disalibkan, wafat, dan dimakamkan;
Yang turun ketempat penantian
Pada hari ketiga bangkit
Dari antara orang mati;
Yang naik kesurga,
Duduk disebelah kanan
Allah Bapa manusia
Yang mahakuasa
Dari situ Ia akan datang
Mengadili orang hidup dan
Yang mati

Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus,
Persekutuan Para kudus,
Pengampunan dosa,
Kebangkitan badan,
Kehidupan kekal.
Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang Mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi,
Dan segala sesuatu yang kelihatan
Dan yang tidak kelihatan;
Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,
Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah, terang dari terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan
Sehakikat dengan bapa;
Segala sesuatu dijadikan OlehNya.
Ia turun dari surga untuk Kita.
Dan untuk keselamatan kita
Dilahirkan oleh perawan Maria,
Dan menjadi manusia.
Waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat
Dan dimakamkan
Pada hari ketiga ia bangkit
Ia naik kesurga, dudukdi sisi
Ia akan kembali dengan mulai
Dan yang mati;
Aku percayaakan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan
Ia berasal dari Bapa dan Putra
Disembah dan dimuliakan
Ia bersabda dengan perantaraan
Para nabi
Aku percaya akan gereja
Yang satu, kudus, katolik
Dan apostolic
Aku mengakui satu pembabtisan
Akan menghapus dosa
Aku menantikan kebangkitan
Orang mati
Dan hidup akherat.

  1. Kitab Suci dan Tradisi Merupakan Tolok Ukur Iman Gereja
Kitab Suci bersama tradisi merupakan tolok ukur iman gereja. Itu berarti Iman Gereja baik iman gereja secara keseluruhan (iman Objektif) maupun iman dalam arti sikap masing-masing orang (iman Subjektif) diukur kebenarannyaoleh Kitab Suci bersama Tradisi.