Wednesday, February 20, 2013

PERBUATAN-PERBUATAN YESUS DALAM RANGKA MEMPERJUANGKAN KERAJAAN ALLAH

      Yesus memaklumkan dan memperjuangkan Kerajaan Allah dengan perkataan dan perbuatan. Perkataan dan perbuatan tersebut dalam hidup Yesus merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan (Mat 11: 4-6). Perkataan atau sabda Yesus menjelaskan atau menerangkan perbuatan-perbuatan Yesus supaya perbuatan itu dapat ditangkap maksudnya, sedangkan perbuatan-perbuatan mewujudnyatakan perkataan-perkataan Yesus, sehingga kata-kata Yesus bukanlah kata-kata kosong, tetapi kata-kata yang penuh kuasa dan arti. Maka dalam kesempatan ini akan dijelaskan mengenai perjuangan Yesus melalui perbuatan.


1.      Yesus mengadakan Mukjizat-mukjizat
      Yesus mewartakan Kerajaan allah tidak hanya dengan sabda-sabdaNya, tetapi juga melalui mukjizat-mukjizat. Mukjizat yang dimaksudkan adalah kejadian atau perbuatan luar biasa yang bag orang percaya menangkapnya sebagai pernyataan kekuasaan Allah Penyelamat. Dengan mukjizatitu, Allah menyatakan kekuasaan penyelamatanNya.
            Mukjizat hanya sebagi tanda bagi orang yang percaya, yaitu tanda kemurahan hati Tuhan (Yesus), sedangkan bagi yang tidak percaya adalah suatu pertanyaan. Mukjizat-mukjizat Yesus itu mau menunjukkan :
a.             Yesus menghubungkan mukjizat-mukjizatNya dengan pemberitaan tentang Kerajaan Allah. Di luar itu, Yesus tidak pernah membuat mukjizat. Itulah sebabnya, Yesus menolak membuat tanda/mukjizat dihadapan pejabat atau orang banyak untuk melegitimasikan diriNya sebagai yang berasal dari Allah (Mat 16:1; Luk 11:16-29).
b.            Dasar dan motif mengadakan mukjizat adalah pemberitaan tentang Kerajaaan Allah. Pemberitaan tentang Kerajaan Allah hanya ditujukan kepada orang miskin dan tertindas. Karena itu, mukjizat Yesus justru tertuju kepada orang yang malang, sakit dan dibawah kuasa kejahatan. Mukjizatitu menyatakan bahwa Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus dan yang membebaskan orang dari kuasa jahat, benar-benar bagi mereka.
c.             Mukjizat Yesus mempunyai arti Mesianis. Artinya, Mukjizat Yesus mau menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan.Mukjizat yang dikerjakan Yesus merupakan tanda dari kerajaan Allah yang sudah datang. Melalui penyembuhan orang sakit dan pengusiran roh jahat menjadi nyata bahwa zaman Mesias sudah dimulai. Hal ini juga menjadi jelas ketika Yohanes bertanya apakah Yesus adalah mesias yang dinantikan. Yesus berkata :”pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta meliahat, orang bisu mendengar, orang mati dibangkitkanorang kusta menjadi tahir dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik “ (Mat 11: 4-5).
d.            Mukjizat Yesus menyatakan solidaritas Allah dengan manusia yang miskin dan menderita serta kerasukan roh jahat. Allah menyatakan diri setia kawan dengan orang yang sakit dan kerasukan setan. Dengan demikian, mukjizat Yesus juga menjadi tanda bahwa Yesus datang untuk menampakkan kebaikan hati Allah, supaya yang menderita tidak menderita, supaya yang dibawah kuasa setan dibebaskan, dan yang sakit disembuhkan.

2.      Yesus bergaul dengan semua orang : Tanda CintaNya yang Universal
      Yesus dekat dengan semua orang, maka ia juga sangat terbuka terhadap semua orang. Ia bergaul dengan semua orang. Ia tidak mengkotak-kotakkan dan membuat kelas-kelas diantara manusia. Yesus tidak pernah hanya dekat dengan sekelompok orang dan menyingkirkan kelompok yang lainnya. Yesus akrab dengan semua orang (Yoh 7 : 42-52) dan penguasa, bahkan penjajah (Mrk. 7 : 1-10) yang beritikad baik. Yesus pun akrab dengan para pegawai pajak yang korup (Luk 19 : 1-10), dengan wanita tuna susila (Luk 7 : 36-50) dan para penderita penyakit berbahaya yang dikucilakan.
      Pergaulan Yesus dengan orang-orang yang berdosa dan najis sering dipandang oleh Farisi amat tidak sesuai dengan adapt sopan santun dan peraturan agama yang berlaku pada saat itu.

3.      Yesus Membebaskan Orang-Orang dari Beban Legalisme
Yesus sering dikecam oleh lawan-lawanNya sebagai orang yang suka berpesta pora, suka makan dan minum, tidak berpuasa dan tidak menghiraukan banyak ketentuan hukum Taurat lainnya.
      Yesus memaklumkan bhawa Allah itu Pembebas. Allah ingin memungkinkan manusia mengembangkan diri secara lebih utuh dan penuh. Segala hukum, peraturan, dan pemerintah harus diabdikan kepada tujuan memerdekakan manusia. Maksud terdalam setiap hukum adalah membebaskan (atau menghindarkan) manusia dari segala sesuatu yang dapat menghalangi manusia berbuat baik. Begitu pula, tujuan hukum Taurat.
      Sikap Yesus terhadap Hukum Taurat dapat diringkas dengan mengatakan bahwa Yesus selalu mendang Hukum Taurat dalam terang hkum kasih. Yesus menolak hukum Taurat yang sudah dimanipulasi dan ditafsirkan secara keliru.






4.      Yesus Memanggil Pengikut-pengikutNya
            Untuk mewartakan hukum Taurat Kerajaan Allah, Yesus memanggil dan mengutus murid-murid Nya. Mereka dituntut memiliki keterlibatan yang radikal. Orang-orang yang dipanggil Yesus harus :
a.       segera meninggalkan segala-galanya;
b.      belajar dan hidup dekat dengan Yesus ;
c.       siap diutus
d.      siap menderita.