Yesus
memaklumkan dan memperjuangkan Kerajaan Allah dengan perkataan dan perbuatan.
Perkataan dan perbuatan tersebut dalam hidup Yesus merupakan suatu kesatuan
yang tidak terpisahkan (Mat 11: 4-6). Perkataan atau sabda Yesus menjelaskan
atau menerangkan perbuatan-perbuatan Yesus supaya perbuatan itu dapat ditangkap
maksudnya, sedangkan perbuatan-perbuatan mewujudnyatakan perkataan-perkataan
Yesus, sehingga kata-kata Yesus bukanlah kata-kata kosong, tetapi kata-kata
yang penuh kuasa dan arti. Maka dalam kesempatan ini akan dijelaskan mengenai
perjuangan Yesus melalui perbuatan.
1.
Yesus
mengadakan Mukjizat-mukjizat
Yesus mewartakan Kerajaan allah tidak
hanya dengan sabda-sabdaNya, tetapi juga melalui mukjizat-mukjizat. Mukjizat
yang dimaksudkan adalah kejadian atau perbuatan luar biasa yang bag orang
percaya menangkapnya sebagai pernyataan kekuasaan Allah Penyelamat. Dengan
mukjizatitu, Allah menyatakan kekuasaan penyelamatanNya.
Mukjizat
hanya sebagi tanda bagi orang yang percaya, yaitu tanda kemurahan hati Tuhan
(Yesus), sedangkan bagi yang tidak percaya adalah suatu pertanyaan.
Mukjizat-mukjizat Yesus itu mau menunjukkan :
a.
Yesus menghubungkan mukjizat-mukjizatNya dengan
pemberitaan tentang Kerajaan Allah. Di luar itu, Yesus tidak pernah membuat
mukjizat. Itulah sebabnya, Yesus menolak membuat tanda/mukjizat dihadapan
pejabat atau orang banyak untuk melegitimasikan diriNya sebagai yang berasal
dari Allah (Mat 16:1; Luk 11:16-29).
b.
Dasar dan motif mengadakan mukjizat adalah pemberitaan
tentang Kerajaaan Allah. Pemberitaan tentang Kerajaan Allah hanya ditujukan
kepada orang miskin dan tertindas. Karena itu, mukjizat Yesus justru tertuju
kepada orang yang malang,
sakit dan dibawah kuasa kejahatan. Mukjizatitu menyatakan bahwa Kerajaan Allah
yang diwartakan Yesus dan yang membebaskan orang dari kuasa jahat, benar-benar
bagi mereka.
c.
Mukjizat Yesus mempunyai arti Mesianis. Artinya,
Mukjizat Yesus mau menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang
dinanti-nantikan.Mukjizat yang dikerjakan Yesus merupakan tanda dari kerajaan
Allah yang sudah datang. Melalui penyembuhan orang sakit dan pengusiran roh
jahat menjadi nyata bahwa zaman Mesias sudah dimulai. Hal ini juga menjadi
jelas ketika Yohanes bertanya apakah Yesus adalah mesias yang dinantikan. Yesus
berkata :”pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu
dengar: Orang buta meliahat, orang bisu mendengar, orang mati dibangkitkanorang
kusta menjadi tahir dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik “ (Mat 11:
4-5).
d.
Mukjizat Yesus menyatakan solidaritas Allah dengan
manusia yang miskin dan menderita serta kerasukan roh jahat. Allah menyatakan
diri setia kawan dengan orang yang sakit dan kerasukan setan. Dengan demikian,
mukjizat Yesus juga menjadi tanda bahwa Yesus datang untuk menampakkan kebaikan
hati Allah, supaya yang menderita tidak menderita, supaya yang dibawah kuasa
setan dibebaskan, dan yang sakit disembuhkan.
2.
Yesus
bergaul dengan semua orang : Tanda CintaNya yang Universal
Yesus dekat dengan semua orang, maka ia
juga sangat terbuka terhadap semua orang. Ia bergaul dengan semua orang. Ia
tidak mengkotak-kotakkan dan membuat kelas-kelas diantara manusia. Yesus tidak
pernah hanya dekat dengan sekelompok orang dan menyingkirkan kelompok yang
lainnya. Yesus akrab dengan semua orang (Yoh 7 : 42-52) dan penguasa, bahkan
penjajah (Mrk. 7 : 1-10) yang beritikad baik. Yesus pun akrab dengan para pegawai
pajak yang korup (Luk 19 : 1-10), dengan wanita tuna susila (Luk 7 : 36-50) dan
para penderita penyakit berbahaya yang dikucilakan.
Pergaulan Yesus dengan orang-orang yang
berdosa dan najis sering dipandang oleh Farisi amat tidak sesuai dengan adapt
sopan santun dan peraturan agama yang berlaku pada saat itu.
3.
Yesus
Membebaskan Orang-Orang dari Beban Legalisme
Yesus sering
dikecam oleh lawan-lawanNya sebagai orang yang suka berpesta pora, suka makan
dan minum, tidak berpuasa dan tidak menghiraukan banyak ketentuan hukum Taurat
lainnya.
Yesus memaklumkan bhawa Allah itu
Pembebas. Allah ingin memungkinkan manusia mengembangkan diri secara lebih utuh
dan penuh. Segala hukum, peraturan, dan pemerintah harus diabdikan kepada
tujuan memerdekakan manusia. Maksud terdalam setiap hukum adalah membebaskan
(atau menghindarkan) manusia dari segala sesuatu yang dapat menghalangi manusia
berbuat baik. Begitu pula, tujuan hukum Taurat.
Sikap Yesus terhadap Hukum Taurat dapat
diringkas dengan mengatakan bahwa Yesus selalu mendang Hukum Taurat dalam
terang hkum kasih. Yesus menolak hukum Taurat yang sudah dimanipulasi dan
ditafsirkan secara keliru.
4.
Yesus
Memanggil Pengikut-pengikutNya
Untuk mewartakan hukum Taurat
Kerajaan Allah, Yesus memanggil dan mengutus murid-murid Nya. Mereka dituntut
memiliki keterlibatan yang radikal. Orang-orang yang dipanggil Yesus harus :
a. segera
meninggalkan segala-galanya;
b. belajar
dan hidup dekat dengan Yesus ;
c. siap
diutus
d. siap
menderita.